KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi), meminta Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Indonesia memberi pendampingan kepada 2 juta petani swadaya, guna memperkuat inisiatif kolaboratif pada sektor pangan.
Sebelumnya, pada Jakarta Food Security Summit 2015, Jokowi juga meminta hal serupa. Hanya saja jumlahnya berbeda, yaitu 200.000-an petani.
“Saya dengar pada awal 2020 sudah tercapai, dan saya menunggu komitmen pendampingan kepada 2 juta petani pada 2023,” kata Jokowi, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Jokowi, saat membuka Jakarta Food Security Summit ke-5 di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Terus Tumbuh Positif, Kadin: Sektor Pertanian Harus Diberi Prioritas
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja, membenarkan perkatakan Jokowi.
Dia menjelaskan, pada awal 2020 pihaknya bersama Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro) telah berhasil mewujudkan target.
Para petani yang mendapat pendampingan tersebar di seluruh Indonesia, dan telah mampu meningkatan produktivitas sekitar 70 persen beserta pendapatan sekitar 50-200 persen.
“Kadin bersama PISAgro bertekad meningkatkan pendampingan menjadi 2 juta petani pada 2023,” kata Franky.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia aktif berinovasi dan meningkatkan efisiensi produksi, untuk memacu kinerja sektor pangan nasional.
Baca juga: Kadin Dorong Industri Konstruksi Manfaatkan Teknologi Digital
Kemitraan inclusive closed loop juga diharapkan terus dikembangkan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan