Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UI Ini Inisiasi Aplikasi Bimbingan Belajar Berbasis Social Enterprise, “DIDIQ”

Kompas.com - 26/11/2020, 07:36 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Indonesia Rofikoh Rokhim menginisiasi aplikasi pendidikan berbasiskan social enterprise, yakni DIDIQ.

Rofikoh menginisiasi aplikasi tersebut berangkat dari pemikiran bahwa pendidikan berkualitas adalah hak setiap orang. Sehingga dia mengusung konsep yang berbeda dari kebanyakan edutech yang selama ini sudah ramai mengisi pasar aplikasi pendidikan.

"Kekuatan DIDIQ adalah menyediakan platform interaksi dua arah antara guru dan siswa di manapun mereka berada di seluruh Indonesia. Kapan pun mereka memerlukan bantuan dalam pelajaran, akses ke guru berkualitas sangat mudah dilakukan melalui aplikasi ini," kata dia.

Baca juga: Kenali 5 Kesalahan dalam Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

 Rofikoh menjelaskan, melalui model bisnis social enterprise, biaya yang dibayarkan oleh siswa akan diberikan kepada guru yang bersedia membantu.

"Dengan harga yang begitu terjangkau hanya dengan Rp5.000 per satu pertanyaan, DIDIQ juga ingin berperan dalam membantu Siswa yang kurang mampu namun memiliki tekad yang kuat untuk belajar," kata dia.

Platform ini tidak hanya memberikan wadah untuk pengabdian guru, namun juga memberikan manfaat finansial untuk turut meningkatkan kesejahteraan guru.

Selain itu, dari dana operasional, akan disisihkan untuk mengurangi kesenjangan antara kota besar dan kota kecil sehinga akan dikelola untuk memberi subdisi kepada guru dan siswa di daerah pedalaman yang kurang mampu membeli peralatan dan pulsa.

Aplikasi DIDIQ memungkinkan adanya proses belajar mengajar dibimbing oleh guru lain yang lebih berpengalaman.

Selain itu, melalui aplikasi ini, setiap guru akan bisa membangun dan mendesain "sekolah" mereka sendiri.

Baca juga: Upah Pekerja Perempuan Pendidikan SD ke Bawah Cuma Rp 1,2 Juta

Untuk siswa maupun guru yang ingin bergabung dalam aplikasi ini, bisa mengakses melalui https://www.didiq.id dan akan segera tersedia di Google Play Store.

Saat ini jumlah guru yang bergabung telah mencapai 4.800 orang dari 2.700 institusi. Guru-guru tersebut berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa.

"Aplikasi dikembangkan oleh anak-anak SMK jadi masih sederhana. Semoga kelak juga ada guru yang khusus untuk mengajar Anak Berkebutuhan Khusus", tambah Rofikoh.

Rofikoh merupakan lulusan doktor dari Universite de Paris 1 Pantehon-Sorbonne, Paris, Prancis. Setelahnya, dia mengambil kelas-kelas di MIT, Harvard, Stanford, Wharton, Chicago, LSE, Oxford, INSEAD dan lainnya.

Setelahnya, Rofikoh memutuskan untuk mengabdikan sepenuhnya di dunia pendidikan hingga saat ini, dan menjadi Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.

Ke depan Rofikoh juga berencana menyediakan beasiswa untuk milenial guna meneruskan jenjang S2 di berbagai universitas terkemuka di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com