Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Bisnis yang Bakal Bersinar Versi Jonan | KKP Hentikan Sementara Ekspor Benih Lobster

Kompas.com - 27/11/2020, 07:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tak lagi menjadi menteri, Ignasius Jonan kini menggeluti berbagai kegiatan lain. 

Selain mengisi waktunya dengan berkebun, ia juga ditunjuk beberapa perusahaan besar untuk menjadi komisaris independen.

Jonan pun memberikan pandangannya soal peluang bisnis menarik dan berkelanjutan yang patut dilirik.

Apa saja bisnis tersebut?

Selain berita soal Jonan, ada sejumlah hal menarik lainnya yang menjadi berita terpopuler Money Kompas.com, Kamis (26/11/2020) kemarin.

1. 5 Bisnis yang Bakal Bersinar Versi Ignasius Jonan

Mantan Menteri ESDM Periode 2016-2019, Ignasius Jonan membeberkan bisnis apa saja yang berpotensi menguntungkan di masa depan.

Dia menyebutkan, setidaknya ada lima sektor bisnis.

Pertama, energi terbarukan (renewable energy).

Peluang usaha kedua yang menarik menurut Jonan adalah kendaraan elektrik.

Pasalnya, dengan menggunakan kendaraan elektrik berbahan emisi ramah lingkungan akan mencegah polusi.

Sektor usaha apa lagi yang menarik menurut Jonan? Simak selengkapnya di sini.

2. Edhy Prabowo Ditangkap, KKP Hentikan Sementara Ekspor Benih Lobster

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghentikan sementara ekspor benih bening lobster (benur).

Penghentian dilakukan usai eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terjerat kasus dugaan suap penentuan jasa kargo ekspor benur. 

Penghentian sementara ekspor benih lobster dilakukan dalam rangka memperbaiki tata kelola pengelolaan benur sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri KP Nomor 12/2020 yang kembali melegalkan ekspor.

Bagi eksportir yang memiliki benih lobster dan masih tersimpan di packing house harus mengeluarkan benih lobster paling lambat satu hari usai surat terbit.

Kelanjutannya bisa Anda baca di sini.

3. Luhut Beberapa Kali Isi Posisi Menteri yang Kosong di Era Jokowi, Apa Saja?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merangkap jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim sejak Rabu (25/11/2020).

Ia menggantikan posisi Edhy Prabowo yang tersandung kasus korupsi benih lobster.

"Menambal" posisi menteri yang kosong itu bukan pertama kalinya bagi Luhut pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terlebih lagi, pria kelahiran 28 September 1947 ini dianggap serba bisa.

Selain jadi Menteri KP Ad Interim, beberapa posisi menteri yang pernah diisi sementara oleh Luhut bisa disimak di sini

4. Edhy Prabowo Belanja Barang Mewah Rp 750 Juta di AS, Bea Masuk Belum Dibayar karena Disita KPK

Menteri Kelautan dan Perikanan yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11/2020) dini hari diketahui membawa sejumlah barang mewah yang nilainya diperkirakan sebesar Rp 750 juta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, saat Edhy dan rombongan baru saja mendarat dari lawatannya ke Honolulu, Amerika Serikat.

KPK pun menyita beberapa barang yang dibawa Edhy dan rombongan, yakni sepeda balap Specialized S-Works, ada jam tangan Rolex, jam tangan Jacob&Co., tas Hermes, koper Tumi, serta tas, serta koper dan sepatu Louis Vuitton.

Direktorat Jenderal bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menyatakan, Edhy belum membayar bea masuk atas barang mewah yang diduga dibeli dalam perjalanan dinas tersebut.

Sebelum Edhy dan rombongan memenuhi kewajiban kepabeanan, barang bawaannya sudah terlebih dahulu diamankan KPK.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Janet Yellen Ditunjuk Bidden Jadi Menkeu AS, Sri Mulyani: Welcome to the Club

 

Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Bidden memilih mantan Gubernur The Fed Janet Yellen sebagai kandidat Menteri Keuangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengaku gembira atas penunjukan Yellen yang bakal menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama di Negeri Paman Sam.

Menurut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, Yellen memiliki pengalaman dan reputasi yang kredibel.

Yellen diyakini akan mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat.

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com