Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Covid-19, Pendapatan Investasi Asuransi Jiwa Merosot 252,8 Persen di Kuartal III 2020

Kompas.com - 27/11/2020, 12:46 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada kinerja industri keuangan dalam negeri, termasuk industri asuransi jiwa.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan, terjadi penurunan hasil investasi yang cukup dalam pada kuartal III tahun ini.

Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono menjelaskan, hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang kuartal III 2020 turun 252,8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Erick Thohir Mau Mandalika Dijadikan Education Hub

"Pendapatan dari sisi investasi, karena hasil invesatsi melambat 252,8 persen, di mana tahun 2019 lalu kuartal III tercatat hasil investasi Rp 11,5 triliun, tahun ini minus 17,57 triliun," jelas Wiroyo ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Jumat (27/11/2020).

Bila dilihat secara kuartalan, hasil investasi asuransi jiwa juga tercatat masih minus sebesar 84,6 persen.

Pada kuartal II lalu, hasil investasi tercatat sebesar Rp 26,23 triliun. Pada kuartal III ini, hasil investasi tercatat sebesar Rp 4,05 triliun.

Meski demikian, Wiroyo optimistis pemulihan akan mulai terjadi pada kuartal IV dan berlanjut di kuartal I tahun depan.

"Karena kalau dilihat kuartal I minus Rp 47,85 triliun, kemudian sudah plus, dan kalau dilihat saat ini kondisi pasar modal dan SBN (Surat Berharga Negara) sudah baik," ujar dia.

Wiroyo menjelaskan, merosotnya hasil investasi industri asuransi jiwa sejalan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat mengalami kontraksi sejak pandemi resmi diumumkan terjadi.

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Bogasari dan ITS Bikin Mesin Pengering Kerupuk untuk UKM

Dengan demikian, industri asuransi jiwa mulai menggeser portofolio investasi mereka.

Porsi investasi saham yang semua sebesar 37 persen kini hanya 24,8 persen.

Hal yang sama berlaku untuk investasi reksad dana yang porsinya menurun dari 34 persen menjadi sebesar 33 persen.

Adapun untuk investasi melalui instrumen sukuk dan SBN meningkat.

Untuk SBN porsinya naik dari 15,3 persen menjadi 18,6 persen, dan sukuk dari 6,7 persen menjadi 8,9 persen.

"Tren investasi kuartal III tahun ini agak beda dengan tahun lalu karena kondisi pasar berubah. Tahun lalu reksa dana dan saham meningkat, tapi tahun ini turun porsinya karena ada penurunan nilai daripada saham," jelas Wiroyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com