Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Alami “Triple Shock”, PGN Tetap Jaga Kinerja Keuangan dengan Pendapatan Rp 31,51 Triliun

Kompas.com - 27/11/2020, 15:30 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Arie Nobelta Kaban mengatakan, pencapaian kinerja keuangan Triwulan III Tahun 2020 sangat dipengaruhi kondisi perekonomian yang saat ini masih belum pulih.

Kondisi tersebut, seperti dampak pandemi Covid-19 yang masih berlanjut sehingga belum dapat meningkatkan demand gas bumi, harga minyak dan gas (migas) dunia masih belum naik signifikan, dan nilai kurs rupiah terhadap dollar AS masih fluktuatif.

"Triple shock tersebut berpengaruh kepada bisnis PGN, yaitu demand terhadap gas bumi, sektor hulu yang tergantung pada market terutama harga minyak, dan gas serta harga Liquefied natural gas (LNG)," ujarnya, Jumat (27/11/2020).

Meski menghadapi tekanan kinerja karena kondisi eksternal, PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional.

Baca juga: Padukan Konsep Creative dan Market Hub, PGN Raih Juara III Kompetisi TAM 2020

Pada triwulan III 2020 ini, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar 2.151.07 juta dollar AS atau sekitar Rp 31,51 triliun (kurs tengah rata-rata Triwulan III tahun 2020 sebesar Rp 14.647 per dollar AS).

Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas, sehingga PGN Konsolidasi mencatat laba operasi sebesar 315,49 juta dollar AS dan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization sebesar 601,91 juta dollar AS.

Selain itu, selama periode Januari-September 2020, PGN juga berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD), volume transmisi sebesar 1.276 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Kemudian, PGN juga melakukan lifting minyak dan gas sebesar 5.260 Million Barrels of Oil Equivalent (MBOE), transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan Liquefied petroleum gas (LPG) sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.

Kondisi bisnis distribusi

Adapun, kondisi perekonomian saat ini memengaruhi kondisi bisnis distribusi PGN. Namun, penurunan pendapatan dapat diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatannya.

Di samping itu, sepanjang sembilan bulan pada 2020 ini, perseroan telah melakukan upaya upaya efisiensi sehingga beban usaha perseroan dapat menurun sebesar 107,5 juta dollar AS.

Hal ini menunjukkan bahwa bisnis inti PGN sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) dalam bisnis gas bumi dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.

Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada triwulan III tahun 2020 menjadi sebesar 53,3 juta dollar AS.

Baca juga: PGN: Contact Center Harus Jadi Garda Depan Pelayanan dan Bisnis Perusahaan

Untuk saat ini sampai dengan akhir tahun, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya.

Dengan begitu, pada akhir tahun ini diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik.

“Untuk posisi keuangan PGN konsolidasi saat ini dalam kondisi cukup baik dengan posisi kas dan setara kas per 30 September 2020 sebesar 1,19 miliar dollar AS,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Namun, lanjutnya, posisi ini lebih baik bila dibandingkan posisi per 31 Desember 2019, yaitu sebesar 1,04 miliar dollar AS.

Demikian juga kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, masih baik dengan current ratio per 30 September 2020 sebesar 268 persen, atau lebih tinggi jika dibandingkan denganratio per 31 Desember 2019 sebesar 197 persen.

Baca juga: PGN Raih 6 Penghargaan dalam Ajang The Best Contact Center Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com