Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulihkan Ekonomi, Mendag Dorong Penguatan Kerja Sama Indonesia-Malaysia-Thailand

Kompas.com - 28/11/2020, 11:59 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memimpin pertemuan tingkat menteri ke-26 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Nusa Dua, Bali.

Pertemuan tersebut diikuti Menteri di Jabatan Perdana Menteri Malaysia, Menteri Keuangan Thailand, Wakil Presiden Asian Development Bank, dan Sekretaris Jenderal Sekretariat ASEAN.

“Pertemuan hari ini menunjukkan pentingnya kerja sama kawasan subregional dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul akibat pandemi Covid-19. Kawasan ini merupakan para tetangga terdekat kita dan berbatasan langsung dengan Sumatera,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga: Mendag Dorong UMKM Pasarkan Produk Secara Offline dan Online di Masa Pandemi

Menurut Agus, di tengah situasi pandemi ini, ketiga negara tetap berkomitmen untuk melaksanaan berbagai program kerja sama yang telah dicanangkan bersama dan tertuang dalam blueprint IMT-GT 2017-2021.

Hal ini untuk mencapai visi IMT-GT 2036 dalam menjadikan kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.

Berbagai kemajuan proyek-proyek konektivitas, kerja sama fasilitasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama di sektor lainnya.

Salah satu bentuk penguatan konektivitas di kawasan adalah penyelesaian jalan tol rute Pekanbaru-Dumai yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 September 2020 lalu.

“Jalan tol rute Pekanbaru-Dumai akan mendukung konektivitas darat di Dumai sekaligus untuk mendorong operasionalisasi konektivitas laut Dumai-Melaka dengan kapal ro-ro,” kata dia.

Agus mendorong agar target-target dalam blueprint yang telah disusun tersebut dapat segera tercapai.

Baca juga: Mendag Yakin Peningkatan Perdagangan Batu Bara Bisa Dorong Perekonomian

Perlu juga dimulai penyusunan blueprint IMT-GT 2022-2026 dengan mengidentifikasi langkah-langkah strategis di masing-masing sektor, khusunya dengan memperhatikan kondisi global saat ini.

Salah satu kerja sama yang akan didorong adalah transformasi digital melalui pengembangan platform niaga elektronik serta pemanfaatan teknologi yang inklusif, khususnya bagi UMKM, pengembangan food estate sebagai bagian dari program ketahanan pangan.

Serta mendorong  dijadikannya IMT-GT sebagai kekuatan ekonomi halal di kawasan dan global, yang turut mendorong UMKM berorientasi ekspor di industri halal.

Saat ini, kawasan IMT-GT telah berhasil mencetak sebanyak 4.054 UKM halal yang berorientasi ekspor hingga akhir Oktober 2020.

Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, yaitu 3.000 UKM pada 2021.

“Kerja sama subregional IMT-GT memiliki sejumlah proyek kerja sama yang memberikan manfaat bagi masyarakat, mempersempit kesenjangan antar daerah, dan memajukan perekonomian Indonesia dan kawasan. Untuk mewujudkan hal ini, diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, serta seluruh pemangku kepentingan terkait,” ucap Agus.
Baca juga: Menimbang Untung Rugi Indonesia dalam Perjanjian Perdagangan Asean

Diketahui, IMT-GT diresmikan pada 20 Juli 1993 dan bertujuan untuk melahirkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ASEAN yang mampu berkembang secara progresif sebagai building block Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Hal tersebut diharapkan mampu mempercepat pembangunan sosio-ekonomi yang inklusif; merata dan berkeadilan; serta memperkecil kesenjangan sosio-ekonomi antardaerah di kawasan perbatasan.

Keanggotannya terdiri dari 10 provinsi di Sumatra, 8 negara bagian di Malaysia, dan 14 provinsi di Thailand. Terdapat tujuh Working Groups yang membidangi berbagai area kerja sama strategis, yaitu WG on Human Resource Development (WG HRD) Education and Culture; WG on Agriculture, Agro-based Industry; WG Environment; WG on Trade and Investment (WGTI) dengan Kemendag selaku focal point; WG on ICT and Transport Connectivity; WG on Tourism; dan WG on Halal Products and Services (WG HAPAS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com