JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi stres sangat umum terjadi, apalagi pada masa pandemi Covid-19 seperti ini. Saat Anda berada cukup lama di rumah, mungkin tidak sedikit yang tergoda untuk belanja online dengan tawaran promo menarik.
Melansir CNBC, Minggu (29/11/2020), para ahli mengatakan, belanja karena stres adalah salah satu cara seseorang berusaha untuk merasa mengendalikan hidup. Di sisi lain, sebagian orang dinilai lebih merasa cemas mengenai kondisi keuangan atau khawatir tentang keberlanjutan pekerjaannya.
Namun demikian, para ahli tidak tahu persis apa yang melatarbelakangi seseorang bisa sangat royal berbelanja atau di sisi lain sangat giat menabung. Namun hal ini dinilai berkaitan erat dengan kebiasaan dan gaya hidup dalam keluarga.
Profesor di Michigan Ross School of Business Scott Rick dalam penelitiannya mengatakan, emosi sangat berperan dalam pengambilan keputusan keuangan seseorang.
Data awal menunjukkan, orang cenderung mengikuti kebiasaan belanja ibu mereka lebih banyak daripada anggota keluarga lainnya.
Baca juga: Ingin Bekerja Nyaman dan Bahagia? Pilih Perusahaan seperti Ini
Rick juga mengatakan, pengalaman hidup individu juga berperan menentukan seseorang akan hidup boros atau hemat. Misalnya, jika Anda kehilangan banyak uang pada saat-saat penting dalam hidup Anda, hal itu mungkin membuat Anda semakin pelit dengan uang.
Menariknya, jumlah uang yang Anda hasilkan dinilai tidak memengaruhi apakah Anda seorang pemboros atau penabung. Padahal, kecenderungan untuk membelanjakan atau menabung berdampak pada jumlah utang dan tabungan yang miliki di masa depan.
“Mereka beradaptasi saat Anda menjalani hidup dengan mengamati orang lain, budaya Anda, lingkungan Anda, dan kelompok teman Anda,” kata Brad Klontz, psikolog dan pendiri Financial Psychology Institute.
Cynthia Cryder, profesor pemasaran di Universitas Washington di Sekolah Bisnis Olin St. Louis mengatakan, secara umum kesediaan untuk membelanjakan uang bergantung pada satu faktor psikologis yaitu ketidaknyamanan perasaan ketika harus berpisah dengan uang.
Baca juga: Pemerintah Beri Pinjaman Rp 650 Miliar ke Perumnas untuk Program 1 Juta Rumah
Tipe orang seperti ini dinilai cenderung memiliki lebih banyak pengendalian diri, bertindak lebih rasional dan lebih banyak perencanaan. Namun di sisi lain, orang tersebut juga dinilai cenderung berpikir berlebihan, serta bingung dengan pemikiran tentang finansial.
“Bagi orang-orang itu, membelanjakan uang menjadi menyiksa karena mereka merasa membuat diri mereka rentan,” ungkap Dr. Klontz seorang financial psychologyst.
Hal ini juga bisa berlaku jika Anda baru-baru ini kehilangan pekerjaan atau harus menutup bisnis karena pandemi. Hal itu dapat secara drastis mengubah cara Anda memandang keuangan.
“Orang bisa begitu khawatir tentang masa depan sehingga mereka tidak membiarkan diri mereka sendiri bersenang-senang pada saat ini,” katanya.
Baca juga: Pertamina Beri Pinjaman Modal ke Pelaku Usaha yang Tak Lagi Gunakan Elpiji 3 Kg
Menurut Cryder, karena alasan ini, orang yang kesulitan membelanjakan uang mengalami kehidupan yang kurang bahagia. Sebab kata dia, mereka mengurangi pembelian atau pengalaman berbelanja yang bisa membuat mereka bahagia.
“Namun, memiliki terlalu banyak uang di rekening tabungan Anda lebih baik, daripada memiliki terlalu sedikit uang,” katanya.
Sementara bagi seorang yang suka berbelanja atau boros, mereka sulit membatasi keuangan mereka. Namun mereka lebih riang dan fokus pada masa kini, sehingga hanya melihat lampu hijau ketika harus mengambil keputusan berbelanja.
Menurut Rick, orang boros tidak mengalami rasa sakit yang sama saat membeli barang. Itulah sebabnya mereka sering membeli lebih banyak daripada yang seharusnya.
Rick mengatakan, terdapat perbedaan yang cukup teknis, antara hemat dan kesulitan membelanjakan uang. Orang yang hemat mungkin berusaha keras untuk menabung dan tidak menyia-nyiakan kesempatan saat memiliki uang. Mereka mungkin cenderung memperbaiki apa yang mereka miliki, daripada membeli yang baru.
Menurut Dr. Klontz, membeli barang bisa menyenangkan, dan membantu seseorang terhubung dengan orang lain. Seiring waktu, Anda mungkin mengembangkan rasa bangga atau status dalam sebuah komunitas.
Namun menurut Cryder, jika Anda hemat, kemungkinan besar akan memiliki tabungan yang besar dan utang kartu kredit yang kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
"Sedangkan jika Anda boros dan tidak senang menabung, kemungkinan besar akan menghabiskan lebih banyak uang,” ucap Cryder.
Baca juga: Pengusaha Sebut Hanya 3 Persen Pekerja yang Bekerja di Perusahaan Besar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.