Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Proyeksi IHSG Pekan Depan

Kompas.com - 29/11/2020, 12:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (HSG) berpeluang bergerak menguat dalam sepekan ke depan. Sebelumnya IHSG ditutup positif dengan kenaikan 0,41 persen pada level 5.783, 33.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, penguatan IHSG dalam sepekan mendatang terdorong beberapa sentimen dari ekternal dan domestik. Dari eksternal, Hans menilai ada potensi konflik dalam transisi kepemimpinan Donald Trump ke Joe Biden.

Namun, Kepala General Services Administration, Emily Murphy mengatakan pemerintahan Trump menyediakan sumber daya federal untuk memudahkan transisi Presiden terpilih Joe Biden menuju Gedung Putih.

“Seiring turunnya risiko politik AS akibat konflik pemilu, berhasil menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik,” ujar Hans, Minggu (29/11/2020).

Sentimen vaksin Covid-19 juga masih membayangi pergerakan IHSG dalam sepekan ke depan. Saat ini pasar keuangan sangat optimis dengan skenario vaksin tersedia secara bertahap tahun depan dan ekonomi kembali normal.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencairkan Rekening Bank Orang yang Sudah Meninggal?

Di awali dengan Pfizer dan BioNTech yang mengatakan uji vaksin efektif 95 persenlawan virus corona. Sesudah itu ada perusahaan Moderna yang mengklaim vaksin yang dikembangkan punya kemanjuran 94,5 persen vaksin lawan Covid-19. Kemudian, ada Vaksin AstraZaneca dan Oxford asal Inggris yang merilis keberhasilan membuat vaksin dengan tingkat efektivitas 70 persen melawan Covid-19 sesudah uji fase ke-3.

“Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi,” kata dia.

Namun demikina, vaksin AstraZeneca dan Oxford dinilai sebagai vaksin virus berbiaya murah. Tetapi vaksin AstraZeneca ini menghadapi tantangan setelah perusahaan merevisi efektivitas vaksinnya dari 90 persen menjadi 70 persen mencegah kasus Covid-19, dari hasil uji coba tahap akhir di Inggris dan Brasil.

“Banyak ilmuwan mengatakan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan 'menghasilkan pembacaan palsu'. Hal ini menjadi sentimen negative pengembangan vaksin global,” ujar dia.

Baca juga: Kamu Hemat atau Boros? Ini Perbedaannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com