JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memprediksi proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan memerlukan waktu sekitar sembilan bulan.
Hal tersebut bisa terlaksana jika proses vaksinasi Covid-19 BUMN bekerjasama dengan pihak swasta.
“Tapi kalau kita bersama swasta menjadi 13 juta, Insya Allah vaksinasi bisa berjalan 8 sampai 9 bulan. Ini contoh konkret kenapa kita tidak mau menjadi menara gading,” ujar Erick saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Pasar Keuangan Optimistis Skenario Vaksin Covid-19 Pulihkan Ekonomi Tahun 2021
Erick menambahkan, saat ini fasilitas kesehatan yang dimiliki BUMN hanya mampu melakukan vaksinasi sebanyak 2,3 juta dalam tiap satu bulannya.
Jika hanya mengandalkan fasilitas tersebut, maka proses vaksinasi Covid-19 akan berjalan lama.
“Kita tidak mungkin melakukan vaksinasi karena ini ditugaskan negara BUMN saja. Akhirnya yang rugi masyarakat, kenapa? kalau penugasannya 75 juta, kita bisa memvaksin dengan foot print kita sebulan 2 juta, sampai kapan,” kata mantan bos Inter Milan itu.
Atas dasar itu, lanjut Erick, perlu menggandeng pihak swasta untuk melakukan vaksinasi ini.
Dengan begitu, proses vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat Indonesia bisa berjalan cepat
“Foot print swasta dengan RS dan kliniknya bisa 11 juta. Ini yang harus kita sinergikan,” imbuh Erick.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.