Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Mengakui Angka Kasus Covid di RI Mengalami Kenaikan

Kompas.com - 30/11/2020, 19:47 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui selama 2 pekan terakhir kasus Covid-19) di Indonesia mengalami kenaikan.

Luhut menyebutkan, terdapat 13 provinsi yang menyumbang kasus covid terbanyak. Namun, ada tiga provinsi dianggap sebagai pemicu meledaknya angka kasus Covid-19.

"Coba saya mulai tentang Covid-19, ada 13 provinsi yang menyumbang 84 persen kasus Covid di Indonesia. Memang dua minggu terakhir ini situasinya terlihat tidak begitu baik tetapi kita masih berusaha keras untuk menahan risiko tersebut," kata dia, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Bahas Antisipasi Banjir, Luhut Wanti-wanti soal Klaster Baru Covid-19

"Kalau berdasarkan data kami, Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, ini menurut saya wilayah provinsi penyumbang terbanyak Covid-19 itu seperti 84 persen," lanjut Luhut.

Kendati demikian, Luhut yang merupakan Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 ini memaparkan tiga jurus menekan angka kasus covid tersebut.

"Tiga strategi penanggulangan Covid-19 menjadi fokus bagi provinsi dan paling efektif. Ini saya kira strategi kita di 8 provinsi, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Dan ditambah juga Riau dan Aceh. Strategi kami pada dasarnya nomor satu adalah deteksi dini penularan covid," ucap dia.

Kemudian, strategi kedua adalah fasilitas sentralisasi. Menurut Luhut, DKI Jakarta paling sukses menangani kasus covid karena fasilitasnya isolasinya lumayan bagus. Yang terakhir, strategi yang diterapkan dalam penanganan adalah manajemen klinis standar Covid-19.

Baca juga: 7 Posisi Menteri yang Pernah Dijabat Luhut, Apa Saja?

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti masyarakat untuk waspada terhadap penularan virus corona. Berdasarkan data terakhir yang diterima Jokowi, kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 13,41 persen.

Jokowi mengatakan, kasus aktif tersebut masih lebih baik dari angka rata-rata dunia. Namun, ia menekankan bahwa angka ini meningkat dibanding kasus aktif minggu lalu sebesar 12,78 persen.

Menurut Jokowi, angka-angka ini memperlihatkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia tengah memburuk.

"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com