Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

94 Persen Vaksin Covid-19 Efektif, Moderna Ajukan Izin Penggunaan Darurat

Kompas.com - 01/12/2020, 07:07 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Moderna menyatakan bakal mengajukan izin darurat dari Food and Drug Administation (FDA) Amerika Serikat untuk vaksin virus corona produksi mereka.

Dilansir dari CNBC, Selasa (1/12/2020) data terbaru menunjukkan, vaksin produksi Moderna 94 persen efektif untuk pencegahan Covid-19 dan aman digunakan.

Moderna akan menjadi perusahaan kedua yang meminta izin dari FDA untuk penggunaan darurat setelah sebelumnya Pfizer juga mengajukan izin serupa pada 20 November 2020 lalu.

Dengan permintaan izin tersebut, artinya beberapa orang Amerika Serikat akan mendapatkan dua dosis vaksin Moderna dalam waktu beberapa pekan ke depan.

Baca juga: Pfizer dan BioNTech Ajukan Izin Penggunaan Vaksin ke Otoritas AS

Analisis baru dari Moderna tersebut berdasarkan hasl uji coba yang dilakukan terhadap 30.000 peserta. Hasil akhirnya, sebanyak 196 orang terinfeksi Covid-19. Sementara itu perusahaan juga mengatakan dari 185 kasus yang diamati lebih lanjut pada kelompok plasebo, sebanyak 1 kasus menerima vaksin yang diproduksi Moderna. Hal itu menghasilkan perkiraan kemanjuran vaksin sebesar 94,1 persen.

Vaksin tersebut juga dinilai membuat sukarelawan yang turut serta pada proses uji coba menunjukkan gejala yang cenderung tidak parah ketika terinfeksi Covid-19. Dari 30 kasus dengan gejala parah, Moderna menyatakan, tidak ada dari mereka yang menerima vaksin.

Namun demikian, Moderna menyatakan ada satu kasus kematian terkait Covid-19 dalam penelitian yang terjadi pada kelompok plasebo.

Saham Moderna naik lebih dari 16 persen pada perdagangan sore hari Senin.

“Analisis primer yang positif ini menegaskan kemampuan vaksin kami untuk mencegah penyakit Covid-19 dengan kemanjuran 94,1 persen. Dan yang terpenting, kemampuan untuk mencegah penyakit Covid-19 yang parah. Kami percaya bahwa vaksin kami akan menjadi senjata baru dan kuat yang dapat mengubah jalannya pandemi ini dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian, ”kata CEO Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan.

Moderna mengatakan keefektifan vaksin mereka konsisten untuk semua usia, ras, dan jenis kelamin. 196 kasus yang dikonfirmasi termasuk 33 orang dewasa di atas usia 65 tahun dan 42 orang dari kulit hitam, latin dan ras lainnya. Orang yang menginsumsi juga bisa menoleransi vaksin tersebut dengan baik dengan efek samping yang paling umum adalah kelelahan, nyeri otot, sakit kepala dan nyeri di bagian tubuh yang disuntikkan.

Bancel mengatakan kepada CNBC pada hari Senin bahwa perusahaan mengharapkan bisa melakukan uji vaksin pada anak-anak antara usia 11 dan 17 tahun. Tetapi pengujian pada anak-anak di bawah usia 11 tahun tidak akan dimulai sampai tahun depan.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Pemerintah Tidak Pilih Vaksin Covid-19 Pfizher dan Moderna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com