Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Desember IHSG Langsung Ngebut, Rupiah Masih Terengah-engah

Kompas.com - 01/12/2020, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tancap gas pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (1/12/2020). Hal ini berbeda dengan rupiah yang masih belum bisa bangkit dari keterpurukan kemarin.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 5.704,09 atau naik 91,68 poin (1,63 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.612,41.

Sebanyak 253 saham melaju di zona hijau dan 81 saham di zona merah. Sedangkan 120 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 2,06 miliar saham.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Terjun Bebas di Akhir November

Bursa Asia pagi ini positif, dengan kenaikan indeks Nikkei 1,44 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 0,55 persen, indeks Strait Times 0,23 persen, dan indeks Shanghai Komposit 0,22 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, investor hari ini mencermati data perekonomian dan kenaikan jumlah kasus Covid-19.

“ IHSG hari ini diprediksi melemah. Koreksi diperkirakan masih akan berlanjut dalam jangka pendek. Investor mencermati data manufaktur dan data inflasi. Selain itu, investor juga mencermati kenaikan angka kasus Covid-19,” kata Dennis, Senin (30/11/2020).

Sementara bursa saham AS, Wall Street, pagi ini merah dengan penurunan pada indeks acuan saham teknologi Nasdaq 0,06 persen, S&P 500 melemah 0,45 persen, dan Dow Jones Industrial Average merosot 0,91 persen.

Adapun nilai tukar rupiah pagi ini masih belum bisa bangkit dari keterpurukan kemarin.

Melansir data Bloomberg pukul 09.30 WIB,  rupiah melemah 0,12 persen ke posisi Rp 14.137 per dollar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.120 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun pagi ini rupiah dibuka melemah, namun potensi penguatan masih terbuka lebar. Hal ini dikarenakan, sentimen positif akan distribusi vaksin Covid-19 masih direspon positif oleh investor.

“Rupiah bisa terbantu menguat hari ini setelah kemarin tertekan karena taking profit IHSG. Pasar hari ini terdorong sentimen positif vaksin Covid-19, meski kasus Covid-19 masih tinggi,” kata Ariston.

Ariston juga mengatakan, rencana pemilihan Janet Yellen sebagai mentri keuangan AS bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko. Yellen yang mantan Gubernur Bank Sentral AS ini bisa bekerja sama dan menyelaraskan program pemulihan ekonomi dengan kebijakan Gubernur the Fed yang sekarang.

Data lain yang perlu diperhatikan adalah data inflasi Indonesia. Bila data menunjukkan kenaikan, maka hal tersebut akan menjadi sentimen positif untuk rupiah. Karena kenaikan inflasi bisa mengindikasikan pulihnya konsumsi.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini bisa menguat pada kisaran Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.200 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Masih Akan Melemah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com