Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Catat Jumlah Investor Pasar Modal Naik 42 Persen pada 2020

Kompas.com - 01/12/2020, 15:03 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebijakan yang diberlakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di tengah kondisi pandemi Covid-19, berdampak pada kenaikan jumlah investor hingga 42 persen.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, per 19 November 2020, jumlah investor pasar modal sudah tercatat sebanyak 3,53 juta. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 42 persen jika dibandingkan 31 Desember 2019 yang sebesar 2,48 juta.

“Meskipun terdapat beberapa data yang menujukkan penurunan pertumbuhan pasar modal, namun ada fakta menarik yang justru membuat kita cukup terkesan dan merasa bangga, yaitu jumlah investor pasar modal yang terus mengalami peningkatan,” kata Inarno dalam acara Media Gathering Pasar Modal, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: Beberapa Revisi Aturan Bakal Dirilis OJK Terkait Pasar Modal, Apa Saja?

Jumlah investor yang telah mencapai lebih dari 3 juta tersebut terdiri dari investor saham sebanyak 1,5 juta atau naik 36,13 persen dibandingkan akhir tahun 2019. Investor reksa dana sebanyak 2,8 juta atau naik 59,32 persen dibandingkan akhir tahun 2019, dan investor Surat Berharga Negara sebanyak 448.000 atau naik 41,7 persen dibandingkan akhir tahun 2019.

Kenaikan investor tersebut salah satunya disokong melalui peningkatan investor reksa dana sebesar 59,32 persen, khususnya yang berinvestasi melalui Agen Penjual Reksa Dana Fintech (SA Fintech). Lebih dari 50 persen investor pasar modal memiliki rekening di Selling Agent Financial Technology (SA Fintech) dengan total 1,8 juta investor dan dominasi investor individu sebesar 99 persen.

Dukungan keberadaan SA Fintech dalam industri Reksa Dana terlihat dari pertumbuhan Asset Under Management (AUM) dengan rata-rata kenaikan sekitar 200 persen per tahun, serta frekuensi transaksi yang meningkat tajam. Adapun Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan dua Reksa Dana yang memiliki AUM terbesar dan investor terbanyak di SA Fintech.

Berdasarkan data statistik KSEI, peningkatan jumlah invetor di masa pandemi ini didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 – 40 tahun (kaum milenial). Investor didominasi oleh laki-laki dengan persentase 61,14 persen, pegawai swasta 52,91 persen, lulusan sarjana 44,4 persen, dan memiliki penghasilan Rp 10-100 juta sebanyak 58,09 persen. Sementara berdasarkan domisili, investor Pasar Modal Indonesia sebagian besar berada di Pulau Jawa 72,23 persen.

Meskipun kondisi pasar modal Indonesia saat ini mengalami tekanan dan belum rebound hingga posisi sebelum terjadinya pandemi, dengan adanya peningkatan jumlah investor secara signifikan tersebut justru membuktikan, kepercayaan publik terhadap Pasar Modal Indonesia masih terus meningkat.

“Kami melakukan berbagai inisiatif terhadap dampak dari padapandemi. Seperti, trading halt, larangan short selling, dan auto rejection memberikan dampak yang cukup bagus. Dengan inisiatif tersebut, volatilitas agak berkurang sampai dengan Oktober,” kata dia.

Baca juga: Sepanjang Oktober, Wisatawan asal Timor Leste Dominasi Kunjungan ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com