KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BCA
Astrid Savitri

Astrid Savitri adalah penulis dengan genre nonfiksi. Selama lebih dari 8 tahun berkarier sebagai penulis, Astrid sudah menerbitkan 23 buku nonfiksi dengan tema pengembangan diri, parenting, motivasi, dan bisnis. Selain menulis nonfiksi, penulis yang berdomisili di Yogyakarta ini juga menulis beberapa webnovel. Astrid aktif menulis di blog www.astridsavitri.com untuk berbagi pengalaman menulis dan kiat-kiat untuk menjadi penulis.

Tips Merancang Strategi Keuangan Pribadi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 01/12/2020, 19:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - “Gelombang tsunami” pandemi Covid-19 membuat siapa pun tidak mampu memprediksi situasi seperti apa yang akan terjadi di masa depan. Jangankan tahun depan, memprediksi apa yang akan terjadi minggu depan saja sulit dilakukan.

Tidak hanya keadaan ekonomi nasional yang sulit diprediksi, tapi juga keadaan finansial pribadi setiap orang.

Bicara tentang finansial, virus corona akhirnya membagi masyarakat menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah masyarakat yang mengalami stres finansial akibat penghasilannya berkurang atau bahkan hilang.

Mereka merupakan karyawan-karyawan yang harus berhadapan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK), pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang usahanya terdisrupsi, dan orang-orang yang kondisi finansialnya memang sudah genting sebelum terjadinya krisis Covid-19.

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Keluarga Muda di Kala Resesi

Kelompok kedua adalah beberapa orang yang lebih beruntung karena pendapatannya tidak terganggu. Mereka bisa melunasi cicilan dan utang, atau bahkan menabung lebih banyak. Sebab, pengeluaran mereka juga ikut menurun akibat penerapan pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah.

Namun, ada satu hal yang sama-sama dialami kedua kelompok tersebut di tengah pandemi, yaitu terpengaruhnya perencanaan keuangan jangka panjang.

Terlepas dari semua ketidakpastian keuangan, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk membangun keamanan finansial bagi diri sendiri dan keluarga.

Hal pertama yang harus diingat adalah menghindari kepanikan. Tarik napas dalam-dalam, kemudian fokus pada penerapan lima strategi berikut untuk menavigasi dampak finansial dari pandemi.

Strategi #1 Penganggaran

Tahap paling dasar dalam pengaturan keuangan pribadi adalah mengenali kebutuhan dan membuat anggaran. Anggaran atau rencana pengeluaran menjadi peta penting yang memberitahu alokasi uang Anda setiap bulan.

Cara membuat anggaran yang paling sederhana adalah mencantumkan berapa banyak pendapatan yang Anda terima, kemudian bandingkan dengan pengeluaran setiap bulan.

Tahap berikutnya, Anda bisa mulai rutin mencatat anggaran secara terperinci tiap bulan. Hal ini akan membantu Anda membuat keputusan dengan lebih cerdas terkait keuangan Anda setiap hari.

Baca juga: Anda Menunda Pengaturan Keuangan? Ini Risikonya

Ironisnya, mencatat pengeluaran tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tahu sendiri kan, gampang sekali seseorang lupa berapa banyak uang yang dikeluarkan dalam sehari dan digunakan untuk apa? Mencatat satu per satu transaksi setiap hari pun membutuhkan waktu.

Dalam konteks ini, fitur-fitur yang ada dalam aplikasi perbankan seperti BCA mobile dapat dimanfaatkan.

BCA mobile membantu Anda mencatat setiap transaksi, sekecil apa pun dengan sangat rinci. Misalnya, setiap bulan Anda menggunakan fitur m-Payment dari BCA mobile untuk melakukan pembayaran utilitas (PLN, PDAM, telepon, internet, dan lain-lain) atau melunasi tagihan kartu kredit, BPJS, asuransi, pinjaman dan lain sebagainya.

Tidak hanya tagihan, Anda juga dapat menggunakan fitur m-Commerce untuk membeli pulsa HP serta token listrik dan fitur m-Transfer via transfer Virtual Account untuk top up saldo e-wallet. Semua transaksi tersebut bisa dilacak dengan mudah melalui menu History dalam aplikasi BCA mobile Anda.

Artinya, Anda dengan mudah dan jelas bisa melihat gambaran berapa besar jumlah uang yang Anda miliki dan melacak pengeluaran Anda.

Baca juga: Tips Atur Keuangan Saat Pandemi: Sisihkan Penghasilan, Bukan Sisakan

Anda hanya perlu melakukan semua itu melalui aplikasi BCA mobile di telepon genggam Anda. Sepanjang sejarah, pencatatan pengeluaran keuangan pribadi rasanya belum pernah semudah ini.

Pengelolaan anggaran dengan catatan rinci seperti ini, mau tidak mau, akan mengharuskan Anda berhenti sejenak dan memikirkan pengeluaran dengan lebih bijak selama masa pandemi.

Selain mengidentifikasi anggaran, fitur-fitur BCA mobile juga bisa membantu Anda mengatur uang yang hendak Anda gunakan untuk dana pensiun, mengumpulkan dana jaga-jaga, membayar utang, atau menerapkan tujuan keuangan lainnya.

Strategi #2 Memangkas Pengeluaran

Setelah membuat anggaran dan melihat catatan pengeluaran, Anda akan memiliki pemahaman lebih baik tentang alokasi pengeluaran Anda. Pemahaman ini bisa digunakan untuk melihat pos pengeluaran apa yang harus dipangkas.

Bagi banyak orang, melakukan hal ini semudah mengurangi beberapa item belanja. Namun, ada juga sebagian orang yang harus memangkas pengeluaran besar-besaran agar kesenjangan antara arus masuk dan keluar bulanan semakin mengecil.

Anda bisa memangkas pengeluaran yang tersier seperti langganan TV kabel, iuran keanggotaan gym yang tidak digunakan, atau mengurangi kebiasaan makan di luar (yang tentu saja harus dilakukan selama pandemi virus corona).

Baca juga: 5 Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan oleh First Jobber

Lantas, mengapa mengurangi pengeluaran itu penting? Ada tiga alasan hal tersebut harus dilakukan. Pertama, berkurangnya pengeluaran berarti menambah lebih banyak uang dalam anggaran.

Dengan begitu, Anda tidak terlalu bergantung pada kartu kredit atau pinjaman untuk menutupi kesenjangan pengeluaran.

Kedua, jika Anda memiliki utang, memangkas pengeluaran dapat membantu Anda melunasinya lebih cepat.

Ketiga, memangkas pengeluaran dapat membantu Anda meningkatkan dana pensiun atau dana jaga-jaga yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi.

Strategi #3 Merencanakan Dana Jaga-jaga

Pandemi atau tidak, setiap orang sebaiknya menganggarkan tabungan darurat atau dana jaga-jaga dalam perencanaan keuangan pribadinya. Sayangnya, kebanyakan orang mengabaikan pentingnya hal tersebut.

Dana jaga-jaga adalah tabungan yang dicadangkan untuk kebutuhan 12 bulan ke depan. Hanya saja, dengan ketidakpastian situasi akibat pandemi Covid-19 sebaiknya Anda menyiapkan dana jaga-jaga untuk kebutuhan selama satu sampai tiga tahun.

Baca juga: Investasi Saat Resesi Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Bagaimana memulainya? Anda bisa memulai dengan memangkas pengeluaran yang tidak penting dan alokasikan pengeluaran tersebut ke dana jaga-jaga dengan bantuan fitur-fitur yang tersedia dalam BCA mobile.

Beranilah berkomitmen untuk mentransfer sejumlah uang secara rutin setiap bulan melalui fitur transfer BCA mobile ke rekening khusus untuk dana jaga-jaga tersebut.

Nah, untuk urusan rekening ini, BCA menyediakan Tahapan Berjangka BCA yang bisa Anda buka lewat KlikBCA. Cara membuka tabungan ini pun tidak perlu ke bank, cukup dari rumah saja.

Tabungan Berjangka BCA dilengkapi fitur autodebit dari rekening utama Anda. Jadi, Anda tidak akankelupaan menyediakan dana jaga-jaga setiap bulan.

Sebagai tambahan, fitur autodebit dari BCA bebas biaya admin dan Anda akan mendapat asuransi jiwa secara cuma-cuma selama memiliki rekening Tabungan Berjangka BCA. Dengan demikian, dana jaga-jaga Anda aman dan kesehatan Anda pun terproteksi.

Anda juga tidak tergoda menggunakannya untuk keperluan yang tidak mendesak dan sangat mudah dilacak penggunaannya.

Strategi #4 Jika Memungkinkan, Berinvestasilah

Di masa pandemi, Anda tidak disarankan untuk menjual produk investasi yang dimiliki. Memang, Anda mungkin akan tertekan secara psikologis bila memiliki portofolio saham saat ini.

Pasalnya, selama pandemi pasar saham kemungkinan akan terus mengalami volatilitas.
Akan lebih baik bila Anda menaham karena kemungkinan saham bounce back masih bisa terjadi.

Baca juga: 3 Prioritas Keuangan di Masa Resesi

Jika keuangan memungkinkan, pertimbangkan untuk melakukan diversifikasi ke instrumen investasi yang lebih aman seperti reksa dana.

Untuk instrumen reksa dana, Anda bisa membelinya melalui aplikasi Wealth Management (Welma) dari BCA. Aplikasi tersebut dapat memfasilitasi siapa pun, bahkan investor pemula, untuk berinvestasi tanpa kerumitan.

Strategi #5 Membantu Semampunya

Anda bisa membantu sesama bila keuangan Anda memadai. Gunakan fitur BagiBagi di BCA mobile untuk mengirim sejumlah uang kepada keluarga, saudara, atau komunitas yang membutuhkan dana untuk membeli bahan makanan atau alat pelindung diri.

Selain itu, Anda juga bisa mendukung pelaku usaha, restoran, dan kafe-kafe lokal agar bisnis mereka tetap bergerak dan karyawan-karyawan tetap bisa bekerja.

Keadaan sulit bukanlah halangan bagi siapa pun untuk berbagi rezeki. Berapa pun nominal yang Anda sumbangkan akan sangat berguna. Anda juga bisa hidup lebih tenang karena turut berbagi dengan sesama.

Baca juga: Catat, Ini 7 Kesalahan Terbesar Saat Mengatur Keuangan

Bagaimanapun, kemerosotan ekonomi, baik yang disebabkan oleh pandemi virus corona maupun faktor-faktor eksternal lain pasti berdampak signifikan pada perencanaan keuangan pribadi Anda.

Untungnya, tidak pernah ada kata terlambat dalam mempersiapkan keuangan untuk menghadapi apa yang akan datang.

BCA mobile yang telah dilengkapi dengan fitur-fitur unik selalu ada untuk membantu Anda merancang atau memperkuat rencana finansial serta mengendalikan keuangan Anda.

Bagi yang baru mengunduh aplikasi ini, Anda bisa klik tautan ini untuk mengetahui cara registrasi dan aktivasi finansial BCA mobile.

 


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com