Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeluaran untuk Gaya Hidup Halal di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Kompas.com - 02/12/2020, 13:30 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020 mencatatkan, konsumsi gaya hidup sektor halal Indonesia pada tahun tahun 2020 sebesar 203,2 juta dollar AS, tertinggi di Asia Tenggara.

Sementara negara jiran, Malaysia yang menempati posisi pertama dalam Global Islamic Economy Indicator memiliki pengeluaran gaya hidup sektor halal sebesar 51,7 juta dollar AS.

SGIE mencatat, asset keuangan syariah Malaysia berada pada posisi pertama sebesar 570,463 miliar dollar AS dan jumlah turis muslim sebesar 4,8 juta. Sementara di Indonesia, asset keuangan syariah lebih kecil yakni sebesar 99,149 miliar dollar AS, dengan kunjungan turis muslim sebesar 2,5 juta.

Baca juga: Kemenperin: Halal Bukan Karena Masalah Agama, Sekarang Jadi Fesyen

Tahun 2019, SGIE mencatatkan aset keuangan syariah di Asia Tenggara mencapai 2,88 triliun dollar AS dan diperkirakan tahun 2020, asset keuangan syariah akan berada di level yang sama.

Adapun total pengeluaran (tidak termasuk perjalanan) akan mencapai 2,3 triliun dollar AS pada tahun 2024 dengan tingkat pertumbuhan tahunan kumulatif (CAGR) sebesar 3,1 persen.

Beberapa negara pemain baru antara lain Singapura, Sri Lanka, dan Nigeria juga mulai mengembangkan sektor halal juga masuk dalam posisi 15 besar.

SGIE juga mencatat, umat Islam menghabiskan 2,02 triliun dollar AS pada tahun 2019 untuk sektor makanan, farmasi, kosmetik, busana Muslim, pariwisata, dan media.

Pengeluaran ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 3,2 persen dari tahun ke tahun. Namun, kondisi pandemi Covid-19 pada tahun 2020, diperkirakan akan menurunkan jumlah pengeluaran muslim tahun ini sebesar 8 persen.

CEO CollabDeen, Fateh Ali, menyebutkan, masuknya Singapura dalam 15 besar menandakan peran penting dalam momentum ekonomi Islam bagi negara tersebut.

Kinerja Singapura yang kuat dalam produk halal serta segmen media dan pariwisata adalah tanda positif dari peran ekonomi Islam dalam kebangkitan ekonomi pasca pandemi.

“Singapura menghasilkan lebih dari 255 miliar dollar AS per tahun dalam sektor perdagangan halal. Angka tersebut, seperti yang disorot dalam laporan SGIE, merepresentasi 1 persen (2,4 miliar dollar AS) potensi dan peluang untuk berkembang lebih jauh,” kata Fateh dalam virtual konfersensi, Rabu (2/12/2020).

Founder Have Halal, Will Travel, Mikhail Melvin Goh menyebutkan, seluruh kawasan Asia Tenggara adalah pemain penting dalam ekonomi Islam global. Selain pemimpin pasar seperti Malaysia dan Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan Brunei juga disorot.

“Peringkat 14 yaitu Thailand memiliki nilai ekspor produk halal global senilai 6,2 miliar (di atas Malaysia) dan perkiraan 4,48 juta turis Muslim pada tahun 2019 (melampaui Indonesia). Hal ini menunjukkan ekosistem ekonomi Islam regional yang kuat telah berkembang pesat dari waktu ke waktu,” ungkap Melvin.

SGIE juga mencatat investasi perusahaan terkait ekonomi Islam secara global melambat pada tahun 2019 sampai tahun 2020, dengan penurunan sebesar 13 persen menjadi 188 miliar dollar AS. Lebih dari 54 persen investasi berada dalam kategori produk halal, sementara keuangan dan gaya hidup Islami masing-masing menarik 41,8 persen dan 4 persen dari investasi.

Angka pertumbuhan didorong oleh penggabungan dan akuisisi yang dipimpin perusahaan, investasi modal ventura dalam masa awal teknologi, serta investasi ekuitas swasta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com