Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC dan Rusia Sepakat Tingkatkan Produksi Minyak Mulai Januari 2021

Kompas.com - 04/12/2020, 12:47 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Negara Pengekspor Minyak, bersama dengan negara-negara produsen minyak mentah lain, seperti Rusia (OPEC+), sepakat untuk meningkatkan produksi pada Januari 2021, meskipun pandemi Covid-19 masih membayangi permintaan terhadap komoditas tersebut.

Keputusan itu diambil menyusul perselisihan di antara negara-negara penghasil minyak mengenai apakah akan meningkatkan produksi awal tahun depan, setelah pandemi Covid-19 melemahkan permintaan energi tahun ini dan mengaburkan prospek industri minyak.

Dalam keterangan tertulisnya, OPEC menyatakan, kebijakan itu akan merelaksasi kapasitas produksi para negara produsen minyak, yang selama beberapa bulan terakhir dilakukan pembatasan.

Baca juga: Pemerintah Berikan 5 Paket Insentif untuk Genjot Produksi 1 Juta Barrel Minyak Per Hari

"Mulai Januari 2021, para negara anggota (OPEC+) memutuskan untuk menambah produksi minyak sebesar 500.000 barrel per hari secara sukarela," tulis OPEC, dikutip dari CNN, Jumat (4/12/2020).

Ke depannya, rencana peningkatan produksi tersebut akan dibahas secara reguler setiap bulannya oleh para negara anggota.

Investor pun telah menunggu-nunggu keberlanjutan dari kebijakan pemangkasan produksi minyak mentah oleh para anggota OPEC+.

Sebagaimana diketahui pada Mei dan Juni lalu, OPEC+ mulai melakukan pemangkasan produksi minyak sebesar 9,7 juta barrel per hari atau setara 10 persen total produksi dunia, pasca-anjloknya harga minyak mentah akibat melemahnya permintaan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: SKK Migas: Sejak 1998, Produksi Minyak RI Berada dalam Tren Menurun

Pemangkasan tersebut mengalami relaksasi pada Agustus lalu, di mana para anggota sepakat untuk menaikan kembali produksi sebesar 2 juta barrel per hari, mulai Januari mendatang, seiring dengan munculnya angin segar dari meredanya kasus Covid-19.

Namun, hadirnya ancaman gelombang kedua Covid-19 di sebagian negara Eropa dan AMerika Serikat langsung menurunkan permintaan dan juga harga minyak mentah. Imbasnya, Badan Energi Internasional kembali memangkas proyeksi permintaan minyak mentah pada awal tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com