Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri Sebut Menteri yang Bertugas Tangani Covid-19 Sibuk Urusi Investasi

Kompas.com - 04/12/2020, 14:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute Development of Economic and Finance (Indef) Faisal Basri menyindir para menteri yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pengendalian penyebaran Covid-19, malah lebih mementingkan investasi.

"Pak Presiden, para menteri yang bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 lebih sibuk urusi investasi. Mereka sering ke luar negeri berhari-hari. Kalau mengurusi pengadaan, mereka memang sangat jempolan," kata dia dalam akun Twitternya @FaisalBasri, Jumat (4/12/2020).

Faisal pun meminta kepada Presiden Jokowi untuk fokus menangani wabah virus corona (Covid-19) dengan cara membentuk tim khusus.

Baca juga: Luhut dan Erick Bujuk Jepang untuk Suntik Dana di Lembaga Pengelola Investasi RI

Tim khusus tersebut yang benar-benar fokus menangani tanpa harus menjalani kerja sambilan. Pasalnya, dia sempat menyinggung para menteri yang menangani pandemi justru mengemban banyak tugas lainnya.

"Pak Presiden, tolong segera selamatkan Indonesia. Jangan berharap para menteri menangani Covid-19 karena tugas mereka sudah sangat banyak. Ini bukan kerja sambilan. Bentuk tim purnawaktu yang profesional dan ahlinya," ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus harian tertinggi pada Kamis (4/12/2020), yaitu sebanyak 8.369 kasus Covid-19 setelah lebih dari sembilan bulan pandemi.

Maka, hingga kemarin, total ada 557.877 kasus Covid-19 di Tanah Air. Satgas Penanganan Covid-19 pun sudah menunjukkan respons negatif yang berulang dalam pekan ini.

Menurut data pemerintah yang bersumber dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) data itu berasal dari 34 provinsi. Data yang sama juga mengungkap adanya tiga provinsi dengan penambahan kasus baru di atas 1.000.

Ketiganya adalah Papua (1.755 kasus baru), Jawa Barat (1.648 kasus baru), dan DKI Jakarta (1.153 kasus baru). Pada Kamis, untuk pertama kalinya Papua menjadi provinsi dengan jumlah penambahan kasus Covid-19 yang tertinggi dari 34 provinsi.

Baca juga: Luhut ke Jepang Bahas SWF, Mentan Jadi Menteri KP Ad Interim hingga 10 Desember

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com