JAKARTA, KOMPAS.com - Hashim Djojohadikusumo sudah sejak lama dikenal sebagai pengusaha nasional papan atas. Beberapa kali, namanya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Dikutip dari Majalah Forbes, Jumat (4/12/2020), teranyar pemilik Arsari Group ini menempati posisi ke-40 orang paling kaya Indonesia. Perusahaannya bergerak di berbagai sektor mulai dari kelapa sawit, pertambangan, industri kertas, dan jasa logistik.
Kekayaanya sebagaimana dicatat Forbes yakni sebesar 800 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,2 triliun (kurs Rp 14.000).
Berbeda dengan kakaknya yang lebih banyak terjun ke dunia militer dan politik, Hashim justru lebih memilih membangun usaha sejak usia muda. Hashim sempat magang di perusahaan ayahnya PT Indoconsult Associates. Setelah itu, dirinya memilih merintis bisnisnya sendiri.
Baca juga: Kekayaan Edhy Prabowo, Mantan Prajurit yang Kini Jadi Menteri KKP
Perusahaan pertama yang didirikannya yakni PT Era Persada. Perusahaan tersebut sempat dijual lantaran ikut terdampak krisis moneter tahun 1998.
Berkat kejelian dan usaha kerasnya, bisnisnya terus berkembang. Saat ini, perusahaan-perusahaan miliknya sebagian besar tergabung dalam Arsari Group.
Dilihat dari laman resmi perusahaan, Arsari Group berkantor di MidPlaza, Jalan Sudirman, Jakarta.
Untuk menopang kegiatan amalnya, Hashim mendirikan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), sebuah yayasan dirintis istri Hashim, Anie Hashim Djojohadikusumo, untuk berbagai kegiatan sosial bagi bisnis keluarga Djojohadikusumo.
Anak bungsu dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikoesoemo ini juga dikenal sebagai penyuka barang antik.
Baca juga: Kata Hashim, 2 Bulan Jadi Menhan, Kakaknya Bisa Menghemat APBN Rp 50 Triliun
Selain itu, dia juga melakukan upaya konservasi Harimau Sumatera dengan membangun pusat rehabilitasi di Sumatera Barat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.