Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anggit Membuka Startup Pencarian Kostan "Mamikos"

Kompas.com - 06/12/2020, 06:30 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membaca peluang dan kebutuhan pasar adalah cara harus dilakukan ketika ingin terjun ke dunia bisnis.

Hal inilah yang dilakukan oleh Maria Regina Anggit ketika membuka usaha bisnis startup di bidang penyediaan sewa kos yang diberi nama Mamikos.

Kepada Kompas.com, Anggit, sapaannya, menceritakan, asal-muasal dia membuka usahanya hanya dibantu oleh 3 orang, yaitu dia dan 2 temannya.

Baca juga: Ekonomi Digital Tumbuh di Tengah Pandemi, Kini Asia Tenggara Punya 12 Startup Unicorn

Dia merintis startup itu setelah melihat pasar sewa-menyewa kostan sangat tinggi. Hal itu  membuat dia berkeinginan besar untuk membuat wadah dan menampung kebutuhan pasar kos.

"Awalnya kami melihat pasar kostan itu tinggi. Setiap tahun, orang-orang ketika ingin berkuliah misalnya, pasti butuh tempat tinggal dan mencari informasi seperti itu sangat susah, harus dilihat langsung ke kota langsung kan. Nah, bagaimana ketika perantau butuh informasi itu? Dari situlah tercetus ide kami ini," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).

Setelah membuat rencana bisnis dan membaca kembali peluang pasar, akhirnya Anggit bersama temannya sepakat membuka bisnis ini dengan terjun langsung melalui aplikasi pada November 2015.

Pada saat itu, mereka hanya membuka layanan pencarian kostan di daerah Jogjakarta saja. "Jumlah owner kostan yang mendaftarkan kostannya untuk ditampilkan atau diiklankan ke kami masih 100-an kostan," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, jumlah pengunjung dan yang mendownload aplikasi Mamikos cukup meningkat. Sehingga pada tahun 2016 mereka memberanikan diri menambah lagi titik kota pencarian kostan.

Baca juga: 5 Tahun Beroperasi, Mandiri Capital Suntik Dana ke 14 Startup dengan Total Rp 1 Triliun

Mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Bahkan, hingga saat ini pun, Mamikos sudah menambahkan titik lokasi pencariannya di 140 kota dan kabupaten.

Dia menjelaskan, untuk sistem kerjasamanya, Mamikos menawarkan beragam bentuk layanan kepada para pemilik atau owner kostan, mulai dari layanan mengiklankan kostan di aplikasi Mamikos, hingga layanan properti manajemen.

"Kita ada paket premium yang memberikan layanan ke owner kostan untuk mempublikasikan kostannya sendiri, itu ada juga layanan yang langsung booking dari sistem atau bahkan kontrak sewa secara digital juga bisa. Jadi si ownernya tinggal ambil paket di kita, kita yang mengurus mulai dari sewa digital untuk kontrak, hingga pembayaran rutin secara otomatis, owner tinggal santai saja," jelasnya.

Harga paketannya bermacam-macam. Mereka membanderolnya mulai dari harga Rp 150.000-an per paket.

Sementara itu, untuk pemilihan namanya sendiri, Anggit memilih nama yang cukup unik, terdengar dekat dengan kehidupan anak-anak kostan, serta terdengar modern.

Alhasil, setelah melakukan brainstorming dengan para tim, sepakatlah mereka memberi nama 'Mamikos'.

"Awalnya mau ngasih ibu kos, cuma ibu terlalu general, akhirnya kita cari nama lain dan munculah nama Mamikos," kata dia.

Menjajaki usaha hampir 6 tahun ini, memiliki tantangan yang berbeda-beda setiap tahunnya, kata Anggit.

Tantangan

 

Awalnya yang menjadi tantangan besar itu adalah ketika belum memiliki nama yang diingat pasar, membuat mereka kesulitan mendapatkan kepercayaan dari owner kostan untuk berani memakai jasa mereka mengiklankan kostannya.

Namun seiring berjalannya waktu, membuat semakin banyak owner yang sudah percaya untuk mengiklankan kostannya di aplikasi Mamikos.

"Awalnya memang banyak yang nolak, entah itu karena memang enggak mau kelihatan punya kostan atau merasa belum butuh nih untuk dipasarkan kostannya," ucap Anggit.

Bahkan saat ini dari sisi jumlah pengunjung aplikasi Mamikos, tercatat ada sebanyak 4-5 juta pengunjung dalam sebulan. Sementara dari jumlah partner owner kostan sebanyak lebih dari 160.000-an kostan.

Ke depan, Anggit berharap bisnisnya ini bisa semakin besar penetrasinya sembari fokus mengembangkan produk-produk dan layanan Mamikos, agar tingkat kepuasan para owner kostan semakin tinggi.

"Kita genjot lagi inovasinya ke depan biar makin tajam untuk bisa memahami kebutuhan owner para kostan. Kita pengen dengan adanya aplikasi ini bukan para owner kostan yang puas taoi para pencari kostan juga bisa merasa terbantu dan puas dengan layanan kita," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com