Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Rumah Sakit Capai Selangit, Akali dengan 4 Cara Ini

Kompas.com - 06/12/2020, 12:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Zaman sekarang apa-apa serba mahal. Bukan hanya bahan pangan saja, biaya pendidikan, sampai biaya rumah sakit pun kelewat mencekik.

Kesehatan sangat penting, terlebih saat Covid-19 mewabah. Selalu diliputi perasaan was-was, takut tertular.

Selain virus corona, masyarakat juga berisiko terserang penyakit lainnya, mulai dari pen yakit ringan seperti flu dan batuk hingga penyakit berat, seperti diabetes, jantung, paru-paru, dan masih banyak lainnya.

Kalau sudah masuk rumah sakit, biayanya bikin pening. Bahkan ada yang harus menjual harta bendanya untuk biaya pengobatan dan perawatan.

Itulah sebabnya mengapa kesehatan sangat mahal harganya. Sebab orang yang sudah terlanjur sakit membutuhkan biaya puluhan sampai ratusan juta rupiah.

Oleh karena itu, Anda harus pintar menyiasati tingginya biaya kesehatan, terutama biaya rumah sakit. Berikut tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Menjadi peserta BPJS Kesehatan

Dalam aturan Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS mengamatkan setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib ikut BPJS Kesehatan.

Jadi jangan sampai tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Mau berobat ke puskesmas maupun rumah sakit sekarang ini yang pertanya ditanyakan adalah BPJS Kesehatan.

Jika Anda menjadi peserta BPJS Kesehatan dan aktif membayar iuran setiap bulan, maka biaya berobat bakal ditanggung penuh pihak BPJS Kesehatan.

Kalau Anda seorang karyawan atau pekerja penerima upah, pasti akan didaftarkan langsung oleh perusahaan. Iuran dibayar oleh pihak perusahaan. Sedangkan duitnya berasal dari gaji Anda yang dipotong saban bulan.

Buat non-karyawan, dapat mendaftar sebagai peserta mandiri atau peserta PBI. Untuk peserta mandiri harus membayar iuran rutin tergantung masing-masing kelas. Sementara peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) gratis karena disubsidi pemerintah.

2. Ikut asuransi kesehatan swasta

Punya BPJS Kesehatan belum tentu menjamin seluruh risiko kesehatan Anda. Oleh karena itu, lengkapi jaminan kesehatan Anda dan keluarga dengan asuransi kesehatan swasta.

Misalnya BPJS Kesehatan tidak menanggung biaya pengobatan Covid-19, maka Anda dapat membeli asuransi Covid dari perusahaan asuransi. Jika sewaktu-waktu kena corona, Anda dapat menggunakan asuransi ini untuk berobat ke rumah sakit.

Anda dapat memilih produk asuransi sesuai kebutuhan dan finansial, sehingga tidak menjadi beban keuangan Anda.

Baca Juga: BPJS Kesehatan: Cara Naik dan Turun Kelas Perawatan, serta Biayanya

3. Pakai asuransi kesehatan dari kantor

Kalau dapat fasilitas asuransi kesehatan dari kantor, jangan segan-segan untuk memanfaatkannya. Sayang kan jika tidak dipakai. Toh itu preminya dibayarkan perusahaan pakai gaji Anda yang dipotong setiap bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com