JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin sebanyak 3,1 juta dosis.
Sri Mulyani menkelaskan, anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan vaksin sebanyak 3 juta dosis dari Sinovac, serta sebanyak 100.000 dosis dari CanSino.
"Vaksin Sinovac yang dijadwalkan hadi di Desember dan akan berjalan (proses vaksinasinya) seperti yang disampaikan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (7/1/2020).
Baca juga: Pemerintah Bebaskan Bea Masuk dan Pajak Impor Vaksin Covid-19
Sri Mulyani menjelaskan, di dalam APBN tahun ini, pemerintah juga mendukung pengadaan alat pendukung untuk proses pengadaan vaksin.
Pemerintah telah membelanjakan sebesar Rp 277,45 miliar untuk jarum suntuk, alcohol swab, serta kotak pengaman atau safety box.
Selain itu, karena vaksin harus disimpan di tempat dingin, pihaknya telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 190 miliar untuk 29 unit kulkas vaksin, kotak pendingin sebanyak 249 unit, dan alat pemantau suhu sebanyak 249 unit. Selain itu juga vaccine carrier sebanyak 489 unit serta alat pelindung diri (APD).
Baca juga: Bitcoin Tembus Rp 270 Juta, Sentuh Level Tertinggi Selama 2 Tahun Terakhir
"Adapun untuk persiapan dan pelatihan Kemenkes dengan target 3 juta dosis vaksin untuk 2020 ini seluruh biaya operasional telah menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan di Kemenkes," kata Sri Mulyani.
Adaoun untuk distribusi vaksin hingga daerah, pihaknya juga mendukung dengan dana alokasi yang ada di Kemenkes serta dana transfer ke daerah. Sebab nantinya proses vaksinasi akan menyangkut seluruh jaringan kesehatan yang terdiri atas 10.134 puskesmas, 2.877 rumah sakit, dan 49 kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
"Ini semua nanti akan diikuti termasuk untuk pembangunan sistem informasi yang sedang dibangun KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) dan Telkom untuk tracing siapa yang sudah dan mendapat vaksinasi," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Waspada Rekrutmen Palsu Mengatasnamakan PLN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.