Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasabah Kaya Tarik Dana di Bank Besar

Kompas.com - 08/12/2020, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pada Oktober 2020 tren positif pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mulai terkontraksi, setelah lima bulan sejak Mei lalu mencatat pertumbuhan positif. Pada Oktober, pertumbuhan DPK terkontraksi 0,4 persen (mom) dibandingkan bulan sebelumnya.

Jika diperinci, simpanan nasabah tajir dengan nilai nominal di atas Rp 5 miliar jadi penyebab perlambatan dengan pertumbuhan yang terkontraksi 1,1 persen (mom). Hal ini menunjukkan adanya penarikan dana oleh para nasabah kaya tersebut.

Sementara nilai simpanan di bawah Rp 100 juta masih melanjutkan tren positif dengan pertumbuhan 0,5 persen (mom), meskipun juga tercatat melambat dibandingkan September dengan pertumbuhan 2,1 persen (mom).

Sementara jika dilihat berdasarkan kelompok bank, bank besar di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 juga mencatat penurunan simpanan 1,6 persen (mom), juga pada bank kecil di kelas BUKU 1 yang terkontraksi 0,9 persen (mom).

Baca juga: Mengenal Istilah Nasabah Prioritas Bank dan Berbagai Keuntungannya

Justru di kelas bank menangah di kelas BUKU 2, dan BUKU 3 yang masih mencatat pertumbuhan positif masing-masing 1,3 persen (mom), dan 1,2 persen (mom).

Sejumlah bank besar pun mengaku meski terjadi penyusutan DPK, namun tak mempengaruhi kondisi likuiditas. Maklum dalam pandemi kini ekspansi kredit juga terbatas.

Direktur Keuangan PT Bank Rakkyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo juga mengaku kondisi likuiditas perseroan kini masih sangat mencukupi untuk bekal ekspansi tahun depan.

“Likuiditas kami masih sangat baik dengan LDR pada Oktober 2020 sebesar 83,3 persen dan cukup untuk cover rencana ekspansi kredit tahun depan,” ungkap Haru kepada Kontan.co.id, Minggu (6/12/2020).

Sampai Oktober 2020, bank terbesar di Tanah Air ini tercatat telah menghimpun DPK senilai Rp 1.049,161 triliun dengan pertumbuhan yang terkontraksi 1,27 persen (mom) dibandingkan September 2020.

Baca juga: Erick Thohir: Negara Hadir dan Memastikan Keamanan Polis Nasabah Jiwasraya

Sementara baki debet kredit perseroan senilai Rp 874,043 triliun juga tercatat negatif 0,40 persen (mom) dibandingkan September 2020. Dengan neraca likuiditas demikian, perseroan juga masih optimistis tahun depan pertumbuhan kredit bisa mencapai 7-8 persen.

“Sementara sampai akhir tahun kami targetkan kredit bisa tumbuh di kisaran 4 persen,” lanjut Haru.

Bank pelat merah lainnya yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga masih optimistis meski jumlah DPK juga turun. DPK bank berlogo pita emas ini pada Oktober 2020 merosot 3,76 persen (mom) menjadi Rp 860,159 triliun. Sedangkan kreditnya juga negatif 0,79 persen (mom) menjadi Rp 745,220 triliun.

“Likuiditas perseroan masih pada kondisi aman untuk mendukung rencana ekspansi tahun depan dengan LDR 85,6% pada Oktober 2020,” ujarnya. (Anggar Septiadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Nasabah tajir tarik dana di bank besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com