Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Naik ke Level Tertinggi 2 Minggu, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 08/12/2020, 08:31 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas melonjak lebih dari satu persen ke level tertinggi dua minggu pada akhir perdagangan Senin (7/12/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Kenaikan harga logam mulia ini didukung oleh ekspektasi stimulus fiskal baru di Amerika Serikat di tengah melonjaknya kasus Covid-19  dan pembicaraan tentang Brexit antara Inggris dan Uni Eropa selama akhir pekan menyebabkan tidak ada kesepakatan perdagangan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, naik 26 dollar AS atau 1,41 persen ditutup pada 1.866,00 dollar AS per ounce.

"Rencana stimulus telah membantu menstabilkan pasar emas ketika lebih banyak uang yang dipompa ke dalam sistem keuangan menyebabkan inflasi," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Baca juga: Turun Rp 1.000, Simak Rincian Harga Emas Antam 0,5 Gram hingga 1 Kg Terkini

Anggota parlemen AS berusaha untuk menuntaskan kesepakatan tentang menyuntikkan bantuan yang telah lama ditunggu-tunggu melalui rancangan undang-undang (RUU) stimulus sebesar 908 miliar dolar AS.

Emas dianggap sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi yang dapat diakibatkan dari langkah-langkah stimulus besar yang dikeluarkan pada 2020. Sepanjang tahun ini harga emas telah melonjak lebih dari 22 persen.

Sentimen lain yang menggerakkan harga emas adalah berita mengenai Amerika Serikat menjatuhkan sanksi dan larangan perjalanan pada 14 pejabat China atas dugaan peran mereka dalam diskualifikasi Beijing terhadap legislator oposisi terpilih di Hong Kong.

Emas juga menemukan dukungan tambahan ketika pembicaraan tentang Brexit antara Inggris dan Uni Eropa selama akhir pekan menyebabkan tidak ada kesepakatan perdagangan dan ketika kasus COVID-19 di Amerika Serikat terus meningkat.

"Ini adalah periode yang kuat secara musiman untuk harga emas dan kami baru saja melewati peristiwa kapitalisasi, di mana banyak tangan-tangan lemah di emas telah terguncang keluar dari pasar," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Emas telah pulih lebih dari lima persen sejak merosot ke level terendah lima bulan pada 30 November, dengan November juga menandai bulan terburuk dalam empat tahun, tertekan oleh harapan pemulihan ekonomi yang dipicu oleh vaksin.

Sementara itu, Inggris ditetapkan menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 minggu ini.

"Di sisi teknis, terobosan pada resistance level 1,850 dollar AS akan menandakan kenaikan lebih lanjut untuk emas," kata analis.

Sementara logam lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 54,1 sen atau 2,23 persen menjadi 24,794 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 23,4 dollar AS atau 2,18 persen ditutup pada 1.049,4 dollar AS per ounce.

Baca juga: Turun Rp 1.000, Simak Rincian Harga Emas Antam 0,5 Gram hingga 1 Kg Terkini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com