Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Jokowi: Jangan Sampai Jualan Online Didominasi Barang Impor

Kompas.com - 08/12/2020, 10:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jangan sampai pembelian produk impor mendominasi transaksi di industri perdagangan daring di platform jualan online (e-commerce).

“Jangan sampai perdagangan online didominasi oleh pembelian produk impor. Jangan sampai marketplace yang ada lebih banyak dimanfaatkan oleh para pelaku industri kreatif global. Kita harus bisa membaliknya,” kata Jokowi dilansir dari Antara, Selasa (8/12/2020).

Pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan dalam perhelatan Anugerah Bangga Buatan Indonesia Tahun 2020.

Presiden Jokowi mengatakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) domestik harus menjadi tuan rumah di pasar domestik dan mampu membanjiri situs perdagangan daring dengan kualitas produk yang baik.

Baca juga: Produk Ekspor RI yang Dilepas Jokowi, Ada Cerutu hingga Cengkeh

Dengan program percepatan transformasi digital, dia meyakini, industri kreatif nasional akan mampu merebut pasar global dan bersaing dengan negara-negara lain.

"Dan sekaligus menjadi duta dan branding Indonesia di masyarakat internasional," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ia mengingatkan Indonesia memiliki potensi pasar dan konsumsi yang sangat besar dengan jumlah penduduk hingga 270 juta jiwa.

Dengan potensi pasar sebesar itu, jangan sampai industri dari negara lain yang meneguk keuntungan lebih banyak dibanding industri dalam negeri.

“Kita harus memanfaatkan pasar yang besar ini untuk meningkatkan industri di dalam negeri. Kita harus memanfaatkan untuk mempercepat industrialisasi, membuat produk dalam negeri sekaligus menciptakan lapangan kerja,” ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Buang Jauh Ego Sektoral, Jangan Bangun Tembok Tinggi-tinggi

Kepala Negara meyakini Indonesia memiliki produk domestik yang unggul seperti di bidang fesyen, kuliner, kriya, film, musik, animasi, permainan dan lainnya.

Jokowi juga berjanji akan terus memperbaiki ekosistem berusaha bagi para pelaku industri kreatif agar dapat pelaku usaha dapat menciptakan banyak peluang.

“Kita harus munculkan potensi-potensi tersembunyi agar tampil memperkaya ragam kreasi khas Indonesia,” ujar Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, para pelaku usaha ritel di Indonesia perlu memanfaatkan kehadiran e-commerce dalam memasarkan produk-produknya.

Baca juga: Pemulihan Ekonomi Tahun Depan, Ini Dua Fokus Strategi Mendag

Menurut dia, digitalisasi menjadi sebuah keharusan di masa kini. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, di mana sebagian besar masyarakat telah beralih dari belanja secara offline ke online.

"E-commerce harus dilihat sebagai peluang sekaligus tantangan yang perlu dimanfaatkan oleh para pelaku usaha ritel di Indoensia, untuk jaga kinerja dan mengembangkan bisnisnya, terutama di masa pandemi," ujar Agus beberapa waktu lalu.

Agus menjelaskan, tranformasi digital menjadi salah satu strategi dalam menghadapi tekanan pandemi Covid-19, baik pada sisi kesehatan maupun ekonomi.

Lantaran, transaksi secara online bisa mengurangi potensi transmisi penyebaran virus corona. Di sisi lain mampu menjaga kegiatan ekonomi tetap berjalan ditengah permbatasan aktivitas.

Baca juga: Mendag Yakin Peningkatan Perdagangan Batu Bara Bisa Dorong Perekonomian

"Sehingga setiap kebutuhan masyarakat masih dapat dipenuhi namun tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai antisipasi Covid-19," imbuh Agus.

Oleh sebab itu, Agus menekankan, pihaknya mendorong para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bisa memanfaatkan peluang yang ada di era digital saat ini untuk memperluas pasar, bahkan hingga keluar negeri.

"Dengan menggunakan e-commerce maka bisa menjangkau konsumen, tidak hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri. Semoga perpaduan antara offline dan online dapat memberikan terobosan besar bagi para pedagang ritel di Indonesia," pungkas Agus.

Baca juga: 2 Periode Jokowi, Utang Luar Negeri RI Bertambah Rp 1.721 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com