Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembahasan Brexit Tak Kunjung Temui Titik Terang, Pengangguran Terancam Melonjak

Kompas.com - 08/12/2020, 14:36 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Pembahasan mengenai kesepakatan perdagangan antara Inggris dengan Uni Eropa terkait Brexit telah mencapai tahap akhir.

Namun, proses negosiasi terancam gagal lantaran pembahasan terkait tiga poin penting, yakni hak menangkap ikan, bantuan pemerintah untuk perusahaan, serta bagaimana perselisihan diselesaikan belum menemui titik temu.

Dilansir dari CNN, Selasa (8/2/2020) Perdana Menteri Inggris Boris Johnson harus memutuskan antara berpegang teguh pada definisi kedaulatannya, atau mengesampingkan ideologi dan mungkin harga dirinya sendiri untuk melindungi sektor tenaga kerja dan ekonomi.

Baca juga: Mengintip Hijaunya Bisnis Tanaman Hias yang Tembus Eropa hingga AS

Sebab, meninggalkan Uni Eropa bakal membuat perusahaan-perusahaan Inggris menanggung ongkos yang lebih mahal.

Namun, dengan tanpa kesepakatan meninggalkan Uni Eropa bakal membuat perdagangan Inggris hancur lebur.

Perusahaan-perusahaan Inggris pun saat ini tengah bersusah payah meredam dampak pandemi.

Bila akhirnya kesepakatan Brexit tercapai, perusahaan tersebut bakal kehilangan akses terhadap pasar terbesar mereka dengan 540 juta konsumen serta saat ini menjadi tujuan dari 43 persen ekspor Inggris.

Gubernur Bank Sentral Inggris Bank of England Andrew Bailey pun sempat menyatakan di depan parlemen, dampak jangka panjang dari no-deal Brexit akan lebih besar dari dampak Covid-19.

Baca juga: Pertamina Energy Institute: Kebutuhan Energi Turun 16 Persen pada 2020

Kantor Tanggung Jawab Anggaran Inggris (OBR) menyatakan Brexit tanpa kesepakatan akan mengurangi produksi dengan tambahan 2 persen pada 2021, atau sekitar 40 miliar poundsterling (53 miliar dollar AS), dan membuat lebih dari 300.000 orang ke garis pengangguran pada paruh kedua tahun depan.

"Efek jangka panjang (Brexit tanpa kesepakatan) akan lebih besar daripada efek jangka panjang Covid-19," ujar Bailey.

"Butuh waktu lebih lama bagi sektor riil untuk menyesuaikan diri dengan perubahan keterbukaan dan perubahan profil perdagangan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com