Besar premi asuransi akan sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, riwayat medis tertanggung hingga jangka waktu perlindungan.
"Berapa idealnya yang perlu Anda anggarkan? 5 persen -10 persen dari pendapatan rutin bisa Anda alokasikan khusus untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Jadi, bila pendapatan Anda saat ini sekitar Rp 10 juta, Anda bisa mengalokasikan Rp 1 juta untuk pembayaran biaya premi asuransi. Dengan begitu, kebutuhan asuransi tetap bisa tertutup tanpa mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting," kata dia.
Keempat, telitilah melihat manfaat dan pelajari polis. Menurut dia, saat hendak membeli asuransi kesehatan, pastikan untuk meneliti secara mendalam apa saja manfaat (coverage) yang diberikan dan apakah itu sudah memenuhi kebutuhan.
Beberapa manfaat yang lazim ditawarkan dalam produk asuransi antara lain manfaat rawat inap, manfaat rawat jalan, manfaat perawatan gigi, manfaat pembedahan, dan lain sebagainya juga harus dicek.
Baca juga: Gelar 12.12 BUMBASTIS, Gramedia Tebar Beragam Promo Hingga 30 Persen
Pastikan juga mempelajari kondisi-kondisi yang dikecualikan yang tertera dalam polis. Misalnya sehubungan dengan pasal pre-existing condition, yaitu aturan dalam asuransi kesehatan yang menyatakan manfaat asuransi tidak berlaku untuk penyakit yang sudah ada sebelumnya. Jadi, bila Anda jatuh sakit dan harus rawat inap karena pre-existing conditions, maka asuransi kesehatan akan menolak klaim Anda.
Kelima, bandingkan dengan asuransi kesehatan lain. Ada banyak jenis produk asuransi kesehatan yang tersedia, jangan langsung membeli asuransi kesehatan tanpa membandingkannya dengan produk sejenis.
Cara membandingkannya paling tidak dengan satu atau dua produk terlebih dulu agar bisa memilih yang terbaik, yaitu dari sisi jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan dan rekam jejak penyedia asuransi.
Selain itu pula rekam jejak penyedia asuransi penting juga diperhatikan, untuk melihat apakah urusan klaim kelak bisa mudah atau banyak bermasalah.
Baca juga: OJK Soroti Masalah Integritas di Bank Pembangunan Daerah