Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Beli Asuransi Kesehatan? Simak Dulu 6 Hal Ini

Kompas.com - 08/12/2020, 19:06 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi dinilai meningkat di masa pandemi Covid-19. Namun, tidak sedikit yang masih bingung saat hendak memilih asuransi kesehatan yang tepat.

Head of Allianz Health and Corporate Solution Operation, Allianz Life Indonesia Angelia Agustine mengatakan, setidaknya ada 6 hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih asuransi kesehatan yang tepat untuk kebutuhan.

Pertama, pahami kebutuhan. Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk asuransi kesehatan, lebih penting untuk memahami dulu seperti apa manfaat asuransi kesehatan yang dibutuhkan.

"Perhatikan riwayat kesehatan di keluarga Anda, apakah ada riwayat penyakit kritis? Hal ini untuk menentukan apa saja cakupan atau coverage perlindungan asuransi kesehatan yang Anda butuhkan,"ujarnya mengutip siaran persnya, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: ASEAN-Jepang Perluas Perjanjian Dagang, Ini Dampaknya ke Indonesia

Selain itu, dia mengatakan, perlu dipertimbangkan juga, kelas kamar seperti apa yang akan dipergunakan jika sakit? Apakah kamar dengan 2 tempat tidur cukup memadai, atau membutuhkan kamar perawatan yang lebih tenang dan nyaman dengan 1 tempat tidur saja.

Kedua, cek ketersediaan asuransi yang sudah ada. Dia menjelaskan apabila calon pengguna tercatat sebagai karyawan sebuah perusahaan, maka biasanya tempat bekerja sudah memberikan tunjangan kesehatan berupa asuransi kesehatan.

"Nah, sebelum membeli asuransi kesehatan sendiri, sebaiknya Anda teliti dulu seperti apa tunjangan kesehatan yang diberikan oleh perusahaan tempat Anda bekerja," ucapnya.

Ketiga, alokasikan anggaran. Agar mendapatkan manfaat perlindungan asuransi, calon pengguna perlu menyiapkan alokasi anggaran untuk membayar premi asuransi.

Baca juga: Dari 211 PSN, 11 Proyek Pemerintah Rampung di 2020

Besar premi asuransi akan sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, riwayat medis tertanggung hingga jangka waktu perlindungan.

"Berapa idealnya yang perlu Anda anggarkan? 5 persen -10 persen dari pendapatan rutin bisa Anda alokasikan khusus untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Jadi, bila pendapatan Anda saat ini sekitar Rp 10 juta, Anda bisa mengalokasikan Rp 1 juta untuk pembayaran biaya premi asuransi. Dengan begitu, kebutuhan asuransi tetap bisa tertutup tanpa mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting," kata dia.

Keempat, telitilah melihat manfaat dan pelajari polis. Menurut dia, saat hendak membeli asuransi kesehatan, pastikan untuk meneliti secara mendalam apa saja manfaat (coverage) yang diberikan dan apakah itu sudah memenuhi kebutuhan.

Beberapa manfaat yang lazim ditawarkan dalam produk asuransi antara lain manfaat rawat inap, manfaat rawat jalan, manfaat perawatan gigi, manfaat pembedahan, dan lain sebagainya juga harus dicek.

Baca juga: Gelar 12.12 BUMBASTIS, Gramedia Tebar Beragam Promo Hingga 30 Persen

Pastikan juga mempelajari kondisi-kondisi yang dikecualikan yang tertera dalam polis. Misalnya sehubungan dengan pasal pre-existing condition, yaitu aturan dalam asuransi kesehatan yang menyatakan manfaat asuransi tidak berlaku untuk penyakit yang sudah ada sebelumnya. Jadi, bila Anda jatuh sakit dan harus rawat inap karena pre-existing conditions, maka asuransi kesehatan akan menolak klaim Anda.

Kelima, bandingkan dengan asuransi kesehatan lain. Ada banyak jenis produk asuransi kesehatan yang tersedia, jangan langsung membeli asuransi kesehatan tanpa membandingkannya dengan produk sejenis.

Cara membandingkannya paling tidak dengan satu atau dua produk terlebih dulu agar bisa memilih yang terbaik, yaitu dari sisi jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan dan rekam jejak penyedia asuransi.

Selain itu pula rekam jejak penyedia asuransi penting juga diperhatikan, untuk melihat apakah urusan klaim kelak bisa mudah atau banyak bermasalah.

Baca juga: OJK Soroti Masalah Integritas di Bank Pembangunan Daerah

"Jangan lupa memilih penyedia asuransi yang memiliki reputasi bagus dan pengalaman panjang. Dengan begitu, manfaat asuransi kesehatan dapat optimal Anda dapatkan," kata dia.

Keenam, ketahuilah cara pembayaran biaya pengobatan. Apalagi sekarang, perusahaan asuransi telah memberikan banyak kemudahan untuk pembayaran biaya pengobatan Anda, yaitu melalui sistem cashless maupun reimbursement.

Pelajari juga keunggulan masing-masing, lalu tentukan cara pembayaran mana yang sesuai dengan kebutuhanmu sebelum membeli polis asuransi kesehatan.

"Untuk pembayaran dengan cara reimbursement, Anda harus membayar biaya perawatan terlebih dahulu dan setelahnya baru dapat melakukan pengajuan penggantian biaya kepada perusahaan Asuransi, dengan melampirkan dokumen-dokumen penunjang," ucap dia.

Dia menambahkan, di Allianz sendiri, pengguna dapat mengajukan penggantian biaya melalui digital claim submission dengan jangka waktu pembayaran maksimal 48 jam. Digital claim submission ini dapat dilakukan melalui eAZy Connect yaitu eAZy Connect adalah portal Nasabah untuk memantau polis secara online, kapan saja dan di mana saja melalui www.allianz.co.id/eazyconnect.

"Melalui eAZy Connect, nasabah dapat memantau langsung nilai investasi, manfaat asuransi, serta informasi polis lainnya," pungkasnya.

Baca juga: Sri Mulyani Soroti Rasio Pajak yang Terus Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com