Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Impor Vaksin Sinovac, Bio Farma Juga Impor Bahan Baku untuk Diproduksi

Kompas.com - 09/12/2020, 13:52 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, kedatangan vaksin Sinovac ke Indonesia yang totalnya 3 juta dosis dilakukan secara bertahap.

Beberapa waktu lalu, sebanyak 1,2 juta dosis telah tiba di Indonesia.

Dia memastikan, vaksin akan tiba di RI pada akhir 2020 sebanyak 1,8 juta dosis.

Namun, selain mengimpor vaksin siap pakai, Bio Farma juga mengimpor bahan baku vaksin.

Baca juga: Jusuf Kalla Ingatkan Pemerintah soal Tantangan Distribusi Vaksin Covid-19

"Kita juga datangkan bahan baku untuk kita akan segera produksi lebih vaksin. Sekarang kan akses bahan baku yang kita dapatkan 15 juta. Ini segera kita produksi, dan kita bisa dapatkan 12 jutalah pasti jadi. Januari akan segera masuk lagi itu 30 juta dosis bahan baku," kata Basyir dalam konfrensi pers Marketeers secara virtual, Rabu (9/12/2020).

Selanjutnya, pada Februari 2021, akan masuk kembali bahan baku vaksin sebanyak 5 juta dosis.

Kemudian, dari April hingga Desember 2021, dilakukan impor bahan baku vaksin sekitar 90 juta dosis. 

"Artinya, kita sudah secure total 140 juta dosis vaksin sampai akhir tahun. Ini kan bertahap, bahan baku kita produksi," ujar Basyir.

Selain itu, Bio Farma juga menargetkan kuartal I 2021 akan ada 16,5 juta orang yang akan disuntik vaksin Covid-19

Saat ini, Bio Farma juga masih mencari bahan baku dosis tersebut dari produsen lain.

"Untuk satu orang kan dapat dua kali dosis. Dari rencana produksinya sendiri di Bio Farma, kita triwulan satu itu ada sekitar 30 juta dosis yang bisa kita produksi. Ada sekitar 16,5 juta orang triwulan satu ini, target minimal kita. Kita masih berusaha mencari akses suplai ke produsen yang lain," ujar Basyir.

Baca juga: Pengadaan Vaksin Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional

"Sembari kita menunggu akses yang lain, kita optimalkan program vaksinasi 16,5 juta itu dari vaksin yang kita produksi dan kita impor," lanjut dia.

Sebagaimana diketahui, vaksin siap pakai dari perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac, telah tiba di Indonesia, pada Minggu (6/12/2020) malam.

Presiden Joko Widodo menuturkan, kedatangan vaksin dari Sinovac merupakan kabar baik bagi masyarakat Indonesia.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang tiba pada Minggu malam merupakan vaksin siap suntik.

Menurut Jokowi, akan ada 1,8 juta dosis vaksin siap suntik yang akan tiba pada Januari 2021.

Honesti Basyir raih Marketeer of The Year

Pada acara MarkPlus Conference  ini, Dirut Bio Farma Honesti Basyir meraih  Marketeer of The Year (MOTY) 2020.

Terdapat 17 pemasar atau marketeer dari 16 sektor industri yang menerima penghargaan, mulai dari The Best Industry Marketing Champion 2020 serta The Industry Marketing Special Mention 2020.

"Bio Farma punya reputasi sebagai perusahaan vaksin terbesar di Asia Tenggara, dan salah satu pemain vaksin terkemuka di dunia. Saat ini seluruh dunia membutuhkan vaksinasi Covid-19 dan Bio Farma menunjukannya dengan mengembangkan vaksin tersebut di saat hampir semua pemain vaksin dunia ingin mengamankan ketercukupan vaksinasi di negaranya masing-masing," ujar Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya dikutip dari siaran persnya.

Selain berhasil tumbuh di masa sulit sebut Hermawan, kontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi nasional juga menjadi parameter lain yang penting. Honesti dinilai mampu membawa Bio Farma menjadi perusahaan yang dipercaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendapatkan izin emergency use vaksin polio dalam waktu singkat. Reputasi ini juga yang mendorong Bio Farma kembali mengajukan izin emergency use untuk vaksin Covid-19.

Selain itu, Bio Farma menjadi salah satu dari sedikit perusahaan yang lolos audit Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang dirintis Bill Gates untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Selain Hermawan, tim juri terdiri dari Co-Chair Panel of Judges yang dipimpin oleh Arif Yahya serta Ignasius Jonan yang pernah didapuk sebagai Marketeer of the Year, Chairman Indonesia Marketing Aassociation (IMA) YW Junardy, Sekjen IMA Taufik, dan Vice Chairman MarkPlus, Inc. Michael Hermawan.

Selain itu beberapa pemenang Marketeer of the Year beberapa tahun sebelumnya juga ikut melakukan penjurian mulai dari Armand W. Hartono, Suprajarto, Johannes Loman, sampai Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Soeparno Djasmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com