Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Nilai Pelepasan Ekspor oleh Presiden Bisa Memotivasi Pelaku UMKM

Kompas.com - 09/12/2020, 17:44 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno menilai langkah Presiden Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global, menjadi penyemangat para eksportir untuk melakukan kegiatan ekspor.

Sebab, pelaku eksportir memerlukan hal tersebut dari kepala negara.

“Itu memotivasi kami para eksportir. Bagus, kan kami perlu motivasi dari presiden. Presiden kan eksportir. Sekarang perusahaannya yang furniture untuk ekspor. Jadi dia mengerti betul persoalan ekspor. Jadi sebagai bapak negara dia memberikan semangat kepada eksportir untuk masuk," ujar Benny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Menaker Terbitkan Surat Edaran Larangan Pungutan Pelaksanaan Dana Bantuan Pemerintah

Benny menambahkan, dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan seperti itu harus terus ditingkatkan.

Dengan meningkatkan kegiatan ekspor, maka perekonomian nasional akan membaik ditambah terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Dalam kondisi seperti ini, salah satunya adalah ekspor yang dapat menggerakan ekonomi kita. karena kebutuhan kerja kita dua, satu devisa satu lapangan kerja. Devisa dan lapangan kerja bisa diperbesar kalau kita meningkatkan ekspor itu," kata Benny.

Sementara itu, untuk meningkatkan keterlibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam kegiatan ekspor ini, Benny menyarankan model pembiayaan di lembaga pembiayaan ekspor indonesia (LPEI) diperbarui.

Dengan begitu, LPEI bisa membiayai UMKM yang akan melakukan kegiatan ekspor.

"Maka dia yang didorong membuat produk-produk baru yang sekarang kita engga ada. ya kita contoh saja Vietnam, Malaysia, Singapur, bagaimana mereka membiayai produk-produk UMKM untuk ekspsor," ucap dia.

Baca juga: Indonesia Trading House Australia Jembatani Produsen Dongkrak Ekspor ke Negeri Kanguru

Sementara dari sisi UMKM, Benny menyarankan para pelaku usaha lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kemudia, produk yang dibuat mengikuti standar negara yang akan dituju.

"Dia harus mengikuti standar produk di negara yang dituju, misal mau ekspor kopi ke eropa ya harus mengikuti. Nah, itu harus diberitahukan ke UMKM," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan seremoni pelepasan ekspor tahun 2020 yang digelar secara virtual.

Dari 133 perusahaan yang berpartisipasi, sebanyak 54 perusahaan di antaranya merupakan UMKM.

Nilai ekspor UMKM tercatat mencapai 12,29 juta dolar AS atau setara Rp 178,15 miliar.

Dari 54 UMKM tersebut, tujuh UMKM akan melakukan ekspor perdananya.

Sedangkan, total nilai ekspor perusahaan non-UMKM dan UMKM tercatat sebesar 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23,75 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com