Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tips Hemat Menyelenggarakan Pernikahan di Masa Pandemi

Kompas.com - 09/12/2020, 23:37 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Lifepal

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernikahan yang sakral, bermakna, mengesankan, dan tak terlupakan selalu identik dengan biaya yang mahal serta menelan biaya ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Sejatinya, ketika sepasang calon pengantin memilih untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) saja, maka dia tidak akan dipungut biaya. Namun jika diadakan di luar jam kerja, maka akan dikenakan tarif sebesar Rp 600 ribu.

Pandemi Covid-19 membuat banyak pasangan yang memilih untuk menikah di KUA lantaran adanya larangan berkumpul demi mencegah penyebaran virus. Namun bagi sebagian besar orang, merayakan pernikahan dengan pesta di tengah pandemi juga masih menjadi pilihan.

Di satu sisi, masa pandemi yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi akhirnya membuat seseorang harus memprioritaskan pengeluaran yang bersifat kebutuhan ketimbang keinginan.
Namun di sisi lain, risiko akan bengkaknya pengeluaran karena pesta pernikahan tentu ada, mengingat jasa vendor pernikahan tidaklah murah.

Baca juga: Lazada: Belanja Produk UMKM Menjadi Vaksin untuk Perekonomian Nasional

Berikut ini tips tips hemat menyelenggarakan pernikahan di masa pandemi seperti dilansir dari Lifepal, Rabu (9/12/2020).

1. Tentukan waktu dan estimasi biaya pernikahan di awal

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan waktu dan estimasi total biaya pernikahan.

Dengan menentukan dua hal ini di awal, maka Anda bisa mengumpulkan dana dengan mudah lewat instrumen investasi yang Ada. Selain itu, Anda pun bisa mewaspadai bengkaknya pengeluaran yang muncul di kemudian hari.

Pastikan bahwa biaya pernikahan tidak menguras tabungan Anda, yang artinya Anda masih memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) sebesar minimal 15 persen dari kekayaan bersih saat ini.

Dari total biaya yang Anda persiapkan, jangan habiskan seluruhnya untuk memilih vendor-vendor penunjang pernikahan. Alokasikan 10-15 persen dari total biaya untuk membeli seserahan, dan sisakan sekitar 10-15 persen lainnya untuk berjaga-jaga ketika ada kebutuhan administratif yang harus dibayar.

Baca juga: Bio Farma Belum Pastikan Vaksin Sinovac Aman Bagi Lansia di Atas 60 Tahun

2. Jangan menggunakan dana darurat untuk gelar pesta

Ketika dana darurat Anda sudah terkumpul dalam jumlah ideal, hindarilah penggunaan dana tersebut untuk biaya pernikahan.

Fungsi utama dana darurat adalah untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan karena pemutusan hubungan kerja, atau menalangi biaya-biaya operasional sehari-hari yang bersifat darurat. Oleh karena itu, jumlahnya memang harus terjaga sesuai dengan kebutuhan kita.

3. Jangan berutang demi pesta pernikahan

Pesta pernikahan adalah acara syukuran yang terjadi dalam beberapa jam saja di satu hari. Berutang dengan mengajukan kredit tanpa agunan (KTA) untuk membayar jasa vendor-vendor mahal bukanlah hal yang tepat.

Halaman:
Sumber Lifepal
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com