Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta 50 Orang Terkaya RI Merosot Rp 22,6 Triliun di Tengah Pandemi

Kompas.com - 11/12/2020, 14:34 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia kembali masuk ke jurang resesi untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan pada 1997 lalu.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi dua kali secara berturut-turut, yakni sebesar 5,34 persen di kuartal II dan berlanjut sebesar 3,49 persen di kuartal III tahun ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan terkoreksi lebih dari 10 persen dalam 12 bulan terakhir.

Dilansir dari Forbes, sejalan dengan redupnya kinerja IHSG, lebih dari separuh orang dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia mengalami penurunan nilai kekayaan.

 

Baca juga: Ini Daftar 15 Orang Terkaya Indonesia 2020, Siapa Saja?

Meski demikian, untuk mereka yang masuk dalam kategori super kaya, nilai kekayaannya hanya menurun 1,2 persen atau sekitar 1,6 miliar dollar AS (Rp 22,6 triliun) dari tahun lalu, yang sebesar Rp 134,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.906 triliun.

Saat ini secara keseluruhan total nilai kekayaan 50 orang terkaya di Indonesia sebesar 133 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.884 triliun.

Pasar petrokimia yang lemah di tengah pandemi menyebabkan harta Prajogo Pangestu merosot 21 persen menjadi 6 miliar dollar AS. Namun demikian, dia masih bertahan berada di posisi nomor ketiga orang terkaya di Indonesia.

Di sisi lain, ada empat orang yang berada di dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2019 tidah dapat mempertahankan posisinya tahun ini.

Salah satu dari keempat orang tersebut yakni Kusnan dan Rusdi Kirana lantaran maskapai penerbangan mereka yang mengalami tekanan akibat industri aviasi yang terpukul pandemi Covid-19.

Meski demikian, ada beberapa konglomerat yang hartanya justru meningkat di tengah pandemi. Misalnya saja R Budi dan Michael Hartono, yang hartanya naik tipis jadi 38,8 miliar dollar AS.

Keduanya masih menempati posisi pertama yang telah dipertahankan selama bertahun-tahun.

Selain itu ada pula Keluarga Widjaja, konglomerat Sinarmas yang menambahkan 2,3 miliar dollar AS ke dalam kekayaan mereka. Keluarga Widjaja menempati posisi kedua dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Baca juga: Orang Terkaya Ketiga di Indonesia Wafat, Tinggalkan Harta Rp 87,92 Triliun

Adapula Eddy Kusnadi yang memiliki kerajaan bisnis Elang Mahkota Teknologi (Emtek), yang neilai kekayaannya meningkat hampir 80 persen menjadi 1,4 miiar dollar AS.

Harga saham Emtek yang melejit juga turut meningkatkan nilai kekayaan Susanto Suwarto, yang untuk pertama kalinya masuk ke dalam daftar 50 besar dengan nilai kekayaan 475 miliar dollar AS.

Dia merupakan satu dari tiga orang baru yang masuk ke dalam daftar tersebut. Selain itu ada pula Wijono dan Hermanto Tanoko bersaudara, yang memiliki perusahaan cat Avia Avian, dengan nilai kekayaan 700 juta dollar AS.

Orang baru lain yang masuk ke dalam daftar adalan bankir Jerry Ng. Dirinya baru saja mengakuisisi saham Bank Jago tahun lalu, yang saat ini disebut dengan Bank Artos, dan berencana bakal mentransformasi bank tersebut menjadi bank digital.

Irwan Hidayat, yang keluarganya memproduksi produk herbal terbesar di Indonesia, Sido Muncul juga diuntungkan oleh momentum pandemi. Harga saham perusahaan meningkat seiring dengan peningkatan penjualan produk. Nilai kekayaan keluarganya pun meroket 41 persen menjadi 1,55 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com