Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Sebut Pandemi Covid-19 Semakin Memperburuk Ketimpangan Gender

Kompas.com - 11/12/2020, 16:43 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, negara menjamin hak yang sama antara perempuan dan laki-laki.

Namun kata dia, berdasarkan data, ketimpangan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat hasil pembangunan antara perempuan dan laki-laki masih terlihat dengan jelas.

“Kondisi yang memperhatinkan ini menjadi semakin menantang saat ini karena pandemi Covid-19 semakin memperburuk ketimpangan gender yang ada, sehingga perempuan menjadi semakin rentan,” ujar Ayu dalam webinar, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Bertahan Hadapi Pandemi, Haus! Fokus Penjualan Secara Online

Ayu menambahkan, perempuan memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu bangsa. Misalnya berdasarkan data perkembangan UMKM tahun 2014-2018, dari total usaha yang berjumlah 64 juta, 99,99 persen usaha di Indonesia adalah UMKM.

Berdasarkan survei dari Bank Dunia tahun 2016, lebih dari 50 persen usaha kecil dimiliki dan dikelola perempuan.

Sementara itu, hasil penelitian dari McKenzie tahun 2018 memaparkan tingginya populasi perempuan akan membawa manfaat pada bertambahnya sumbangan pendapatan secara signifikan dalam PDB suatu bangsa.

“Untuk itu tidak mengejutkan bahwa hasil diskusi World Economy Forum pada Januari 2020 menyatakan bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci dari kenaikan pendapatan suatu bangsa yang akan menentukan kemajuan negara,” kata dia.

Baca juga: Penghargaan Kedua di 2020 untuk Sido Muncul dari Majalah Forbes

Atas dasar itu, Ayu meminta kepada semua pihak untuk membuka kesempatan bagi perempuan Indonesia untuk dapat berkarya, khususnya melalui pemanfaatan teknologi digital, karena karya perempuan tidak hanya menjadi manfaat bagi diri mereka sendiri, tapi juga keluarga, bahkan bangsa.

“Selama ini banyak perempuan yang termarjinalkan, dianggap tidak bisa, padahal mereka tidak diberikan akses dan dukungan yang cukup,” ungkapnya.

Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi dari semua pihak untuk meningkatkan peran perempuan.

“Saya yakin kita bisa menghadapi tantangan-tantangan yang masih meliputi perempuan akibat kontruksi sosial yang merugikan mereka,” ucap dia.

Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Dorong Rupiah Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com