Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
KILAS

Perangi Covid-19 dengan Protokol Kesehatan, Sinar Mas Bentuk Satgas Tersendiri

Kompas.com - 11/12/2020, 17:53 WIB

KOMPAS.comSinar Mas terdorong menjalankan protokol kesehatan ketat di lingkungan kerja dengan membentuk satuan tugas (satgas) sejak pemerintah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional.

Managing Director Sinar Mas, G Sulistiyanto mengatakan, satgas ini berperan mengawasi penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja.

Termasuk, lanjutnya, menyosialisasikan pemahaman tentang pandemi dan pencegahannya, hingga mengkoordinasikan intervensi medis bagi karyawan yang terinfeksi di lingkungan kerja.

“Mereka bertugas sampai ke lingkup kerja terkecil di setiap pilar bisnis kami,” ungkapnya dalam diskusi kelompok terpimpin (focus group discussion) “Kebijakan Manajemen di Masa Pandemi untuk Mengurangi Penularan Covid-19 di Lingkungan Kerja”, di Jakarta Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Sinar Mas Harap Korporasi Bantu UMKM untuk Naik Kelas

Sulistiyanto mengatakan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan selalu memakai masker dan menjaga jarak adalah vaksin yang dapat diakses saat ini.

“Kami percaya, kebijakan manajemen yang kolaboratif dan menyeluruh, saling memberi contoh, baik di dalam maupun ke luar, akan mampu memerangi penyebaran pandemi,” jelasnya.

Selain itu, penyesuaian waktu serta tempat kerja juga dilakukan berbarengan dengan aktivasi sejumlah perangkat pendukung berbasis digital guna membantu karyawan tetap produktif sekalipun tidak berada di kantornya.

Sulistiyanto menyebut, sejumlah pilar bisnis Sinar Mas jauh lebih maju dibandingkan beberapa pilar lainnya dalam pemanfaatan teknologi digital.

Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Sinar Mas Board Member: Ini Menguji Keberlangsungan Usaha

“Pandemi menjadi kesempatan bagi kami untuk saling belajar dan mempercepat transformasi digital mulai dari performance monitoring, learning and development, recruitment and selection, human resources information system dan banyak lagi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, meramu sosialisasi yang tepat menjadi hal penting mengingat Sinar Mas menaungi sekitar 380.000 karyawan yang tersebar pada beragam bidang maupun karakteristik profesi.

Dia menyebut, kampanye dilakukan mulai dari pemasangan berbagai poster di setiap lokasi strategis, penayangan tanpa henti video tematik, hingga pendistribusian buku saku ke seluruh karyawan.

“Kampanye melalui seluruh aset media sosial kami hingga himbauan lisan kami lakukan agar kesadaran pencegahan pandemi menjadi kebiasaan, kemudian menjadi budaya,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Dukung Pemerintah Kembangkan SDM, Sinar Mas dan Grup Astra Bangun Gedung Vokasi

Salurkan bantuan untuk nakes

Lebih lanjut, Sulistiyanto mengatakan, pihaknya bersama perusahaan di bawah naungan Kamar Dagang dan Industri Nasional Indonesia, menggandeng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berhasil menggalang bantuan alat kesehatan.

Bantuan senilai total Rp 650 miliar tersebut, seperti masker medis, baju pelindung, alat uji cepat, cairan disinfektan dan ventilator.

Bantuan tersebut disalurkan bagi para tenaga medis dan pusat layanan kesehatan yang dikelola pemerintah, Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, hingga 25 provinsi lainnya.

Tak ketinggalan, jutaan paket suplemen herbal juga telah didonasikan ke berbagai pihak, dan masih berlangsung hingga kini.

Sulistiyanto mengatakan, hal itu dilakukan karena pihaknya juga bergerak ke luar. Sebab, masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari tumbuh kembang Sinar Mas.

Baca juga: Sinar Mas Beri Edukasi Lingkungan kepada Masyarakat melalui Festival Hijau BSD City ke-17

“Sebagaimana peran kami menginisiasi Gerakan Pake Masker menjadi sebuah gerakan nasional lintas pihak dan perusahaan, yang telah mendapatkan restu Presiden Republik Indonesia, dan terus kami sosialisasikan baik di dalam, maupun luar lingkup Sinar Mas,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

ASEAN-BAC Sepakati 5 Isu Prioritas, Mulai Transformasi Digital hingga Investasi

ASEAN-BAC Sepakati 5 Isu Prioritas, Mulai Transformasi Digital hingga Investasi

Rilis
Tarif Pajak Royalti Orang Pribadi Dipangkas Jadi 6 Persen, Ini Contoh Perhitungannya

Tarif Pajak Royalti Orang Pribadi Dipangkas Jadi 6 Persen, Ini Contoh Perhitungannya

Whats New
Harga Tiket Pesawat Melonjak Jelang Lebaran

Harga Tiket Pesawat Melonjak Jelang Lebaran

Whats New
OJK: Sektor Keuangan Syariah Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

OJK: Sektor Keuangan Syariah Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi

Whats New
Ekonomi Oranye dan Larangan Impor Baju Bekas

Ekonomi Oranye dan Larangan Impor Baju Bekas

Whats New
Tengah Jadi Sorotan gara-gara AC Pesawat Mati Selama Terbang, Siapa Pemilik Super Air Jet?

Tengah Jadi Sorotan gara-gara AC Pesawat Mati Selama Terbang, Siapa Pemilik Super Air Jet?

Whats New
Simak Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta Selama Ramadhan 2023

Simak Aturan Berbuka Puasa di Transjakarta Selama Ramadhan 2023

Whats New
Kepemimpinan Karismatik untuk Meningkatkan Kinerja Tim

Kepemimpinan Karismatik untuk Meningkatkan Kinerja Tim

Work Smart
Perlindungan PMI Ditambah, Simak Cara Daftar dan Bayar Iuran Jamsostek bagi Pekerja Migran di Luar Negeri

Perlindungan PMI Ditambah, Simak Cara Daftar dan Bayar Iuran Jamsostek bagi Pekerja Migran di Luar Negeri

Whats New
PNS Bea Cukai Mengatai Warga Babu dan Banyak Bacot, Kemenkeu Minta Maaf

PNS Bea Cukai Mengatai Warga Babu dan Banyak Bacot, Kemenkeu Minta Maaf

Whats New
Di Balik Aturan ASN Dilarang Gelar Bukber: Gaya Hidup Pejabat Sedang Disorot, ASN Bandel Bakal Disanksi

Di Balik Aturan ASN Dilarang Gelar Bukber: Gaya Hidup Pejabat Sedang Disorot, ASN Bandel Bakal Disanksi

Whats New
Meningkat, Uang Beredar Februari 2023 Sentuh Rp 8.300 Triliun

Meningkat, Uang Beredar Februari 2023 Sentuh Rp 8.300 Triliun

Whats New
Sepanjang 2022, Segmen Fintech GOTO Jadi Penopang Utama Bisnis

Sepanjang 2022, Segmen Fintech GOTO Jadi Penopang Utama Bisnis

Whats New
Survei JobStreet: Pasar Pekerja di Indonesia Kompetitif

Survei JobStreet: Pasar Pekerja di Indonesia Kompetitif

Work Smart
Hadapi Digitalisasi Sistem Pajak Nasional, Ini 5 Langkah Persiapan bagi Bisnis

Hadapi Digitalisasi Sistem Pajak Nasional, Ini 5 Langkah Persiapan bagi Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+