KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) berpesan, kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar menambah kegiatan Export Coaching Program (ECP) atau program pendampingan ekspor.
Tujuannya untuk meningkatkan jumlah eksportir baru dan memberikan dampak bagi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pascapandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto dalam pelepasan ekspor serentak pada,di Lamongan, Jawa Timur (Jatim), Jumat (4/12/2020). Kegiatan ini pun turut diikuti beberapa peserta ECP binaan Kemendag.
Sebagai informasi ECP merupakan kegiatan pendampingan ekspor Kemendag yang telah dilaksanakan sejak 2010.
Baca juga: Kemendag Klaim Tol Laut Pangkas Harga Kebutuhan Pokok hingga 30 Persen
Program ini berupa pendampingan dari tenaga ahli dalam rangka peningkatan daya saing pelaku industri yang memenuhi kriteria untuk akses ke pasar global.
Terkait pelaksanaan kegiatan ECP, Agus menjelaskan, Kemendag akan terus mendampingi, mendorong, dan memberikan fasilitasi kepada para pelaku usaha potensial untuk mempersiapkan diri.
“Hal ini guna mendukung peningkatan ekspor secara nasional,” katanya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Sabtu (12/12/2020).
Lebih lanjut Agus mengatakan, pada 2020 program pendampingan ekspor Kemendag sudah berjalan di empat wilayah.
Baca juga: Kemendag Targetkan 4.200 Pedagang Ikut Sekolah Pasar di 2021
Wilayah tersebut adalah Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), Jatim, dan Kabupaten Banyuwangi.
“Keempat wilayah itu, berhasil mencatat nilai transaksi ekspor sebesar 2,47 juta Dollar AS atau sekitar Rp 34,9 miliar,” jelasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan