Nama Susilo Wonowidjojo atau Cao Daoping tak bisa dilepaskan dari raksasa rokok Gudang Garam. Perusahaan ini berbasis di Kediri Jawa Timur.
Gudang Garam didirikan oleh Surya Wonowidjojo pada 1958. Sebelum bisa sukses sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, Gudang Garam berawal dari sebuah industri rumahan.
Perusahaan ini kemudian terus tumbuh berkembang dan menjadi perusahaan rokok terbesar di Indonesia berdampingan dengan Djarum dan Sampoerna sebagai penguasa pasar rokok.
Baca juga: Profil 2 Wanita Terkaya Indonesia, Kartini Muljadi dan Arini Subianto
Gudang Garam ini saat ini sahamnya diperdagangkan secara publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jaringan distribusi Gudang Garam sangat kuat di seluruh Indonesia.
Dikutip dari Bloomberg, Gudang Garam menguasai seperlima pasar tembakau di Indonesia.
Sebagai pemilik perusahaan rokok raksasa, kekayaan Susilo tidak tanggung-tanggung. Di tahun 2020, Forbes mencatat kekayaan bersih Susilo Wonowidjojo mencapai 5,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 75 triliun.
Ia menempati posisi keenam dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Selain rokok, keluarga Wonowidjojo juga memilik sejumlah usaha lainnya di sektor perkebunan sawit, properti dan infrastruktur.
Baru-baru ini, Gudang Garam juga tengah berekspansi di bisnis aviasi. Perusahaan ini tengah membangun bandara yang berlokasi di Kediri.
Baca juga: Profil 5 Orang Terkaya Paling Muda dari Indonesia
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.