Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Syariah BUMN Mau Merger, Bos BTN Bakal Temui Erick Thohir Tahun Depan

Kompas.com - 14/12/2020, 21:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Pahala Nugraha Mansury menyatakan akan berdiskusi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun depan.

Diskusi menyangkut nasib Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN ketika tiga bank syariah BUMN, yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BNI Syariah melangsungkan mega merger (penggabungan).

"Diskusi nanti masuk tahun 2021 awal kita akan diskusi lebih intens dengan Kementerian BUMN," kata Pahala dalam konferensi video, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Susunan Kepengurusan Merger 3 Bank Syariah Bakal Dibahas 15 Desember

Pahala menuturkan, diskusi tersebut akan membicarakan tentang kemungkinan UUS BTN akan ikut serta dalam proses merger.

Namun hingga kini, pihaknya masih belum mengetahui pasti, lantaran UUS BTN adalah satu-satunya usaha syariah yang belum berdiri sendiri.

"Kita di syariah masih menunggu dan masih proses berdiskusi dengan pemrintah mengenai bagaimana keikutsertaan dari UUS yang dimiliki oleh BTN. Seperti apa unit usaha kami ke depannya apakah akan ikut proses tersebut atau apa?" ungkapnya.

Lebih lanjut dia bilang, jika memungkinkan ada perpindahan, akan ada perjanjian tertentu yang harus dibicarakan.

"Apapun yang terjadi, yang akan menjadi dipastikan adalah transaksinya kalaupun ada perpindahan tentunya dengan menggunakan perjanjian dan transaksi komersial. Tapi sampai sekarang kami belum tahu (ikut merger atau tidak)," pungkasnya.

Sebagai informasi, ketiga bank syariah BUMN tengah melangsungkan proses persiapan merger.

Baca juga: Ini Nama Baru Hasil Merger 3 Bank Syariah BUMN

Teranyar pada Jumat (11/12/2020), perubahan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger) yang memuat tambahan penjelasan ihwal struktur, nama, dan logo bank baru telah dilakukan.

Jika telah mendapat persetujuan dari regulator, bank hasil penggabungan akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Nama ini akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan. Perubahan nama tersebut juga diikuti dengan pergantian logo.

Nantinya, kantor pusat bank hasil penggabungan akan berada di Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kantor pusat BRIS.

Bank Hasil Penggabungan akan melakukan kegiatan usaha pasca merger di kantor pusat, cabang, dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com