Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah

Kompas.com - 15/12/2020, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (15/12/2020). Demikian juga dengan rupiah yang melemah di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 5.985,71 atau turun 26,8 poin (0,45 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.012,51.

Sebanyak 129 saham melaju di zona hijau dan 161 saham di zona merah. Sedangkan 176 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,6 triliun dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: 30 Saham Masuk dalam IDX ESG Leaders yang Baru Diluncurkan BEI

Bursa Asia pagi ini negatif, dengan penurunan indeks Nikkei 0,26 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 0,72 persen, indeks Strait Times 0,43 persen, dan indeks Shanghai Komposit 0,44 persen.

Sementara Wall Street pagi ini ditutup variatif dengan kenaikan pada indeks acuan saham teknologi Nasdaq 0,5 persen. Sementara S&P 500 turun 0,44 persen dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,62 persen.

Adapun nilai tukar rupiah pagi ini juga berada di teritori negatif.

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.04 WIB rupiah berada pada level Rp 14.120 per dollar AS atau melemah 25 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.095 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah di pagi hari, rupiah berpeluang menguat pada siang hari karena sentimen positif dan negatif yang berimbang.

Penguatan rupiah terhadap dollar AS masih tertopang oleh optimisme vaksin Covid-19 yang saat ini juga sudah mulai disuntikan di Amerika Serikat.

"Rupiah mungkin mengalami penguatan terbatas hari ini dengan sentimen positif dan negatif yang berimbang. Indeks dollar AS masih terlihat tertekan di area support, 90," kata Ariston.

Di sisi lain, pembicaraan stimulus AS yang masih berlangsung juga masih menjadi sentimen positif pasar karena perilisan stimulus bisa membantu pemulihan ekonomi.

Tapi di sisi lain, pasar mendapatkan sentimen negatif dari pengumuman lockdown di London Inggris dan Belanda karena penularan Covid-19 meninggi.

"Lockdown sudah diberlakukan kembali di Jerman, Korea Selatan, dan Jepang," tambah dia.

Dari dalam negri, hasil neraca perdagangan yang bisa kembali surplus juga bisa menopang penguatan rupiah terhadap dollar AS. Namun, sentimen negatif datang dari vaksin Covid-19 yang baru bisa mendapatkan izin penggunaan di awal 2021.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.050 per dollar AS sampai dengan Rp 14.150 per dollar AS.

Baca juga: Mau Tukar Dollar AS? Cek Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com