Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Smelter Nikel di Konawe Dibakar Buruh, Menperin Dorong Penyelesaian dengan Dialog

Kompas.com - 16/12/2020, 05:55 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyayangkan kejadian pembakaran smelter nikel PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi Utara.

Pasalnya, industri nikel sangat penting bagi hilirisasi industri dan penguatan struktur industri.

"Saya sangat menyesalkan terjadinya pembakaran pabrik Virtue Dragon Nickel Industry. Saat ini pemerintah sedang bekerja keras membawa investasi ke Indonesia yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha bagi masyarakat," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Perusahaan China Rayu Freeport Bangun Smelter di Halmahera

Menurut Agus, tak perlu ada pembakaran fasilitas industri karena perusahaan dan karyawan bisa melakukan dialog untuk mencapai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Ia mengimbau pekerja untuk menahan diri dan membuka ruang dialog dengan pihak perusahaan untuk menyelesaikan segala isu secara transparan agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Selain itu, Agus meminta kepada Pemerintah Kabupaten Konawe untuk segera memfasilitasi mediasi untuk semua pihak terkait dengan sebaik-baiknya, dan kepada aparat keamanan untuk menindak tegas pihak-pihak yang melakukan tindakan anarkistis.

"Sebaliknya, saya juga meminta perusahaan untuk mematuhi seluruh peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, termasuk memastikan pemenuhan hak para pekerja," kata dia.

Berdasarkan catatan Kemenperin, proyek ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 6.000 orang yang sebagian besar merupakan warga asli Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Pembangunan Smelter Tertunda, Pemerintah Kirim Surat Teguran ke Freeport

Tenaga kerja tidak langsung juga terserap sebanyak 10.000 orang yang merupakan bagian dari multiplier effect.

Fasilitas smelter dengan luas area 700 hektare tersebut menjadi salah satu fasilitas pemurnian bijih nikel terbesar di Indonesia.

PT VDNI adalah anak perusahaan Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd, produsen feronikel terkemuka.

Kemenperin juga mencatat, industri smelter telah membuktikan kontribusinya secara signifikan bagi perekonomian nasional.

Sepanjang tahun 2019, ekspornya menembus 7 miliar dollar AS. Tahun ini diproyeksi menembus 8-10 miliar dollar AS.

Baca juga: Demo Buruh Perusahaan Nikel Rusuh, Ini Tuntutannya...

Jadi, selain bermanfaat terhadap penerimaan devisa negara, juga bisa mengurangi defisit neraca perdagangan.

Selain itu, investasinya sampai saat ini mencapai 15-16 miliar dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com