Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Ekspor Impor Cemerlang, Roda Ekonomi Mulai Pulih?

Kompas.com - 16/12/2020, 07:33 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 mengalami surplus sebesar 2,6 miliar dollar AS.

Ini menunjukkan Indonesia untuk ketujuh kalinya mencatatkan kinerja neraca perdagangan surplus.

Berbeda dari surplus yang terjadi pada bulan-bulan lalu, kali ini surplus terjadi karena kinerja ekspor mengalami kenaikan, baik secara bulanan (month to month/mtm) maupun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year).

Baca juga: China Masih Dominasi Impor RI, Salah Satunya Komoditas Bawang Putih

Laju impor pun secara bulanan mengalami pertumbuhan, meski secara tahunan masih menurun.

"Harus disampaikan surplus ini menggembirakan karena ini terjadi karena ada kenaikan ekspor yang meningkat baik month to month maupun year on year, sementara impor juga meningkat secara month to month meski secara year on year masih menurun," jelas Suhariyanto ketika memberikan paparan secara virtual, Selasa (15/12/2020).

Data BPS menunjukkan, ekspor mencapai 15,28 miliar dollar AS atau naik 6,36 persen secara bulanan (mtm) dan impor sebesar 12,66 miliar dollar AS atau naik 17,4 persen (mtm).

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor masih mengalami kontraksi atau penurunan 17,46 persen (yoy). Sementara ekspor mulai meningkat 9,54 persen (yoy).

Pertumbuhan ekspor, menurut Suhariyanto, terjadi karena ada peningkatan permintaan global, terutama di negara-negara tujuan ekspor Indonesia.

Baca juga: Nilai Ekspor November Capai 15,28 Miliar Dollar AS, Tertinggi sejak 2018

Kenaikan permintaan pun didukung dengan harga komoditas ekspor utama yang juga naik pada November ini.

"Misal lemak dan minyak hewan nabati meningkat 15,4 persen, harga sawit juga naik tinggi sehingga nilai juga meningkat," ujar Suhariyanto.

"Untuk bahan bakar mineral ekspor ke China juga tinggi, 14,9 persen, harga batu bara juga naik 27,1 persen," jelas dia.

Kenaikan permintaan tersebut terjadi lantaran roda industri di beberapa negara mulai berputar usai terpukul oleh pandemi Covid-19.

Misalnya saja China, yang indeks manufaktur atau PMI-nya sudah di atas 50 atau mengalami ekspansi pada periode November 2020.

"Jadi ini bukan seasonal, tapi memang negara tujuan utama kita, PMI manufakturnya sudah di atas 50 dan membutuhkan banyak barang dari Indonesia," ujar Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com