Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tekan Konsumsi Rokok bagi Remaja, Pengusaha: Itu Konsekuensi Bisnis

Kompas.com - 16/12/2020, 12:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembatasan konsumsi rokok di Tanah Air menjadi dilema.

Jika dibatasi, pendapatan negara dari cukai dan pajak berkurang.

Namun, jika tidak, isu kesehatan akibat rokok bisa menjadi masalah serius.

Sebetulnya penurunan prevalensi perokok anak di bawah usia 18 tahun sudah masuk dalam dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

Baca juga: Pada 2021, Tarif Baru Meterai Berlaku dan Cukai Rokok Naik 12,5 Persen

Targetnya, menurunkan konsumsi rokok anak di bawah umur hingga 8,7 persen secara bertahap.

Namun, dilema membuat penurunan konsumsi rokok jadi tantangan.

Menanggapi hal itu, Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Muhaimin Moefti mengatakan, pembatasan rokok untuk anak usia di bawah usia sudah menjadi tujuan pelaku usaha yang tergabung dalam Gaprindo.

Jika akibatnya perusahaan mengalami penurunan pendapatan, itu sudah konsekuensi.

"Merokok itu bukan untuk anak-anak, itu keyakinan. Jadi kalau kita melakukan kampanye supaya anak-anak tidak merokok lagi, apakah merugi kita? Itu konsekuensi bisnis kita karena keyakinan kita tadi," kata Moefti dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Sosok 2 Konglomerat Terkaya Indonesia dari Jualan Rokok

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, Industri Hasil Tembakau (IHT) berkontribusi sebesar 10 persen atau Rp 181,7 triliun dalam penerimaan cukai dan pajak.

Pada APBN, kontribusinya mencapai 9 persen.

Penerimaan negara dari cukai dan pajak IHT terus mengalami peningkatan sejak 2012.

Pada tahun 2019, penerimaan cukai dari IHT mencapai Rp 173,95 triliun. Sementara penerimaan pajak mencapai Rp 28.792 miliar.

Pada tahun 2019 pula, ekspor IHT mencapai 900,05 juta dollar AS dari total produksi 357 miliar batang.

Baca juga: Komite Kretek: Kenaikan Tarif Cukai Rokok akan Matikan Industri Hasil Tembakau

Nominal ekspor ini menurun dibanding tahun 2018 yang mencapai 931,64 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com