Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apkulindo: Pada 2021, Makanan Tradisional Akan Naik Daun

Kompas.com - 16/12/2020, 15:00 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia (Apkulindo) Bedi Zubaedi mengatakan, makanan tradisional Indonesia akan menjadi tren kuliner yang naik daun dan disukai oleh banyak anggota masyarakat pada tahun 2021.

Tren tersebut pun dibarengi dengan munculnya inovasi-inovasi baru untuk menaikkan derajat makanan tradisional.

"Jadi makanan tradisional Indonesia dari seluruh provinsi akan naik, akan jago, dan akan semakin tumbuh dengan macam-macam inovasinya, baik itu secara packaging maupun hal lainnya," ujarnya saat ShopeePay Talks yang disiarkan secara virtual, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: Pandemi Membuat Omzet Industri Kuliner Merosot

Bedi berharap ke depannya produk makanan tradisional akan bisa bersaing, bahkan mengalahkan produk-produk asing yang masuk ke Indonesia. Seperti salah satu negara yang fast food-nya kalah dibandingkan dengan makanan lokal.

Hal ini pun, kata dia, bisa saja terjadi di Indonesia, asal dibarengi dengan support yang diberikan oleh masyarakat lokalnya sendiri.

"Jadi kita harus bantu juga, kita tingkatkan selera di Indonesia, kita sebagai masyarakat Indonesia harus cinta sama makanan kita sendiri," ucapnya.

Tak hanya itu, Budi juga mengatakan, bisnis kuliner setiap tahunnya pun tidak akan pernah mati. Sebab, menurut dia, selama orang-orang masih butuh makan, bisnis kuliner pun akan tetap eksis.

"Kecuali ada orang yang tiap harinya harus puasa, itu mungkin bisa membuat tren bisnis kuliner menurun, tapi saya kira enggak akan mungkin. Bisnis kuliner enggak akan pernah mati, masih tetap terus berkembang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com