Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Penampakan Uang Rupiah yang Tak Berlaku | Subsidi Gaji Sudah Ditransfer

Kompas.com - 17/12/2020, 06:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengumumkan untuk menarik uang rupiah emisi tahun 1968, 1975, dan 1977 karena uang tersebut tak berlaku lagi tahun depan.

Berita tersebut menjadi terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (17/12/2020). Sementara itu berita lain yang juga terpopuler adalah soal subsidi gaji yang sudah ditransfer.

Berikut adalah daftar berita terpopuler sepanjang hari kemarin:

1. Ini Penampakan 6 Uang Rupiah yang Tak Lagi Berlaku Tahun Depan

Bank Indonesia ( BI) mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki 6 pecahan uang kertas Rupiah Tahun Emisi 1968, 1975, dan 1977 untuk dapat menukarkannya.

Ini karena uang pecahan lama tersebut sudah tak lagi berlaku pada tahun depan.

Sementara batas waktu penukarannya adalah tanggal 28 Desember 2020. Dikutip dari keterangan resmi BI, Rabu (16/12/2020), penukaran 6 pecahan uang rupiah emisi tahun 1977 ke atas itu bisa dilakukan di loket penukaran kantor BI terdekat di seluruh Indonesia. Selengkapnya silakan baca di sini.

2. Cek Rekening, Subsidi Gaji Tahap VI Termin II Sudah Ditransfer sejak Kemarin

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemenaker) Anwar Sanusi mengatakan, bantuan subsidi gaji atau upah (BSU) tahap ke VI pada termin kedua ini telah disalurkan sejak Selasa (15/12/2020).

"Sudah kita transfer ke bank, artinya kita sudah transfer sejak Hari Selasa, itu kemarin ya," kata dia dalam konfrensi pers virtual, Rabu (16/12/2020).

Kemenaker memastikan bahwa penyaluran bantuan subsidi gaji tersebut dapat terselesaikan sebelum menutup tahun buku anggaran negara pada tahun ini. Sekaligus memastikan pekerja/buruh yang merupakan penerima bantuan subsidi gaji telah menerimanya. Selengkapnya silakan baca di sini.

3. Akibat Pandemi, Susi Air Tunda Rencana Tambah Rute Penerbangan

Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti, menyebutkan, sampai saat ini maskapainya telah melayani 168 rute penerbangan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu pun ingin terus memperluas rute penerbangan maskapai yang fokus melayani penerbangan perintis itu.

"Tentu saja keinginan (menambah rute) pasti," kata Susi dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (15/12/2020).

Namun, Susi mengatakan, saat ini dirinya sudah meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Susi Air kepada putrinya, Nadine Kaiser. Selengkapnya silakan baca di sini.

4. Riset: Daya Beli Masyarakat Masih Kuat di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 mengubah pola hidup masyarakat. Misalnya dalam mengelola keuangan, dimana masyarkaat lebih memprioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil riset dari BAYK bersama Populix terkait perilaku konsumen selama pandemi.

“Dengan memahami benang merah perilaku konsumen, kita bisa memprediksi ke arah mana arus utama tren perilaku masyarakat ke depannya,” ujar General Manager BAYK Strategic Sustainability Arya Gumilar dalam webinar, Rabu (16/12/2020). Selengkapnya silakan baca di sini.

5. Dihantam Corona, KFC Indonesia Terpaksa Tutup 33 Gerai

Pengelola jaringan restoran cepat saji KFC di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk ( FAST), berupaya keras menjaga kinerja keuangan agar kerugian tak semakin membengkak di tahun 2020.

Sebagaimana diketahui, restoran jadi salah satu bisnis yang terdampak paling parah dari penyebaran pandemi virus corona (Covid-19). Bulan lalu, KFC Indonesia mengumumkan rugi Rp 283,2 miliar hingga 30 September 2020. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, KFC untung Rp 124,4 miliar.

Banyak restoran cepat saji KFC Indonesia terpaksa ditutup. Salah alasannya karena adanya pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) dari pemerintah. Selengkapnya silakan baca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com