Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag Ajak Perancis Investasi di Industri Halal Indonesia

Kompas.com - 17/12/2020, 19:58 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Delegasi Perdagangan Luar Negeri dan Daya Tarik Ekonomi, Kementerian Eropa dan Luar Negeri Perancis, Franck Riester.

Pertemuan itu membahas peningkatkan hubungan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya Perancis.

Pertemuan dilakukan di sela kunjungan kerja Menteri Frank ke Singapura, Indonesia, dan Korea Selatan pada 12-20 Desember 2020.

Baca juga: 7 Bulan Berturut-turut, Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus

Pada pertemuan tersebut, kedua Menteri juga membahas perkembangan perundingan kesepakatan kerja sama menyeluruh Indonesia-Uni Eropa (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

“Indonesia menyambut perkembangan kesepakatan IEU-CEPA yang telah dicapai kedua pihak dalam tiga tahun terakhir. Meskipun momentum positifnya sedikit terganggu pandemi yang mengakibatkan diundurnya perundingan ke-10, kedua belah pihak masih berkomitmen menyelesaikan negosiasi secepatnya,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/12/2020).

Agus menambahkan, Uni Eropa dan Perancis adalah mitra perdagangan dan investasi penting bagi Indonesia.

Untuk itu, IEU-CEPA adalah negosiasi prioritas yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia.

“Indonesia berharap kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan pada akhir tahun depan. Untuk itu kami berharap dukungan penuh Perancis untuk memperlancar proses negosiasi,” kata dia.

Baca juga: Tak Kunjung Capai Keputusan, Waktu Negosiasi Dagang Paska Brexit Diperpanjang

Dalam pertemuan ini, Mendag juga meminta Uni Eropa dan Perancis untuk meningkatkan akses pasar produk Indonesia, khususnya kelapa sawit.

Produk sawit Indonesia dan turunannya mengalami berbagai tantangan di pasar EU, antara lain kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II, bea anti-subsidi (countervailing duties) terhadap biodiesel Indonesia, pengecualian dari insentif pajak untuk bahan bakar alam di Perancis, dan kampanye negatif terhadap produk sawit.

Untuk membahas isu tersebut, EU dan negara ASEAN terkait sepakat membentuk kelompok kerja guna membahas tantangan pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs) di sektor minyak nabati.

Pertemuan pertama direncanakan berlangsung pada Januari 2021.

“Kami menyambut baik peluncuran kelompok kerja bersama antara EU dan negara-negara ASEAN terkait untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh minyak nabati dalam mencapai SDGs. Diharapkan melalui forum ini dicapai pemahaman bersama dan bergerak menuju kerja sama yang konstruktif di masa depan,” kata Agus.

Baca juga: RI Akan Perluas 2 Perjanjian Dagang

Agus juga mengajak Perancis berinvestasi di Indonesia, khususnya produk halal.

Dia menyampaikan, ekonomi halal global saat ini berkembang dengan pesat, terutama karena peningkatan populasi muslim yang berdampak terhadap permintaan barang dan jasa halal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com