Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Targetkan Ekspor Non-Migas Capai 180 Miliar Dollar AS di 2021

Kompas.com - 18/12/2020, 20:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) manargetkan ekspor non migas bisa mencapai 180 miliar dollar pada 2021. Angka itu meningkat dari target tahun ini yang sebesar 130 miliar dollar AS.

Menteri Perdganagan Agus Suparmanto mengatakan, target yang optimistis itu di dorong proyeksi perbaikan ekonomi di tahun depan, seiring sudah masuknya vaksin ke Indonesia.

Di mana tahun depan pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi. Dengan demikian, kegiatan ekonomi pun bisa berangsur pulih setelah tertekan akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Perkuat Hubungan Dagang, RI-Korea Selatan Resmi Tandatangani IK-CEPA

"Tahun 2021 target non migas 180 milliar dollar AS. Dan optimis juga bisa melewati pandemi dengan baik sehingga (perekonomian) bisa kembali seperti biasa," ujar Agus dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/12/2020).

Selain adanya vaksin, upaya peningkatan ekspor di tahun depan juga didorong dengan berbagai perjanjian perdagangan bebas yang telah ditandatangani Indonesia.

Terbaru ada Perjanjian Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Menurut Agus, adanya perjanjian bilateral ini akan meningkatkan kinerja perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Pada 2019 nilai perdagangan Indonesia-Korsel tercatat sebesar 15,65 miliar dollar AS, namun menurun di 2020 menjadi sebesar 10,10 miliar dollar AS.

"Dengan adanya IK-CEPA ditargetkan paling tidak perdagangan meningkat menjadi sekitar 20 miliar dollar AS di tahun berikutnya," kata dia.

Baca juga: Pentingnya Peran UMKM di Balik Kemajuan Ekonomi Korea Selatan

Tahun ini Indonesia juga telah menandatangani perjanjian dagang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).

Selain itu, sudah ditetapkan oleh DPR RI mengenai Mozambique PTA dan Protocol to Amend ASEAN-Japan EPA untuk diratifikasi dengan Peraturan Presiden (Perpres).

Pada tahun ini sejumlah perjanjian pun mulai diberlakukan, seperti Indonesia–Australia CEPA, ASEAN–Hong Kong, China Free Trade Agreement (AHKFTA), serta ASEAN–Hong Kong, China Investment Agreement (AHKIA).

Dengan beragam perjanjian dagang tersebut dan didukungnya pemulihan ekonomi melalui vaksinasi, Agus berharap, target ekspor non migas pada 2021 bisa meningkat dari tahun ini.

"Target 2021 ini cukup baik, mudah-mudahan recovery Covid-19 dengan vaksin yang masuk ke Indonesia menjadi angin segar, khususnya bagi pelaku usaha, sehingga bisa aktivitas lebih baik, dan target ekspor tahun depan ini bisa jauh lebih meningkat dari tahun ini," tutup Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com