Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Miliarder Dunia yang Hartanya Melesat di Tengah Pandemi

Kompas.com - 19/12/2020, 10:44 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Tahun 2020 merupakan tahun yang sulit bagi sebagian besar orang akibat adanya pandemi Covid-19 yang terjadi secara global. Ekonomi tertekan karena kebijakan pembatasan wilayah (lockdown) guna mencegah transmisi virus corona.

Meski demikian, ternyata pandemi tak selalu membuat keuangan seseorang terpuruk, setidaknya itu yang terjadi pada para miliarder dunia. Beberapa miliarder malah mencatatkan lonjakan kekayaan di tengah tekanan Covid-19.

Melansir Forbes, Sabtu (19/12/2020), dari 2.200 miliarder di dunia, sebanyak 60 persen diantaranya menjadi lebih ka di 2020. Sementara 36 persen diantaranya harus terima kekayaannya tergerus.

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Para MIliarder Dunia Tambah Kaya Rp 26.790 Triliun

Ada lima miliarder yang mencatatkan lonjakan kekayaan tertinggi pada tahun ini yakni CEO Tesla Elons Musk, CEO Amazon Jeff Bezos, CEO LVMH Bernard Arnault, pendiri perusahaan minuman Nongfu Spring, Zhong Shanshan, serta Pendiri Quicken Loans, Dan Gilbert.

Jika di total dari peningkatan harta mereka, maka nilainya mencapai 310,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.378 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per dollar AS).

Berikut daftar para miliarder dunia yang berhasil menambah pundi-pundi kekayaan di tengah pandemi:

1. Elon Musk

Musk menjadi miliarder dengan lonjakan kekayaan tertinggi di tahun ini. Ia mengawali 2020 dengan kekayaan bersih sebesar 26,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 375 triliun.

Namun, kinerja perusahaan mobil listriknya, Tesla, secara konsisten berhasil melampaui ekspetasi analis, dan perkembangan teknologi yang dicetuskan Musk membuat banyak investor tertarik menanamkan dana di perusahaannya.

Nilai saham Tesla bahkan telah meningkat tujuh kali lipat di sepanjang tahun. Kenaikan ini tentu menguntungkan Musk hingga kekayaannya menjadi sebesar 136,9 miliiar dollar AS atau sekitar Rp 1.930 triliun pada pertengahan Desember 2020.

Dengan demikian, sepanjang tahun ini Musk mengalami lonjakan kekayaan sebanyak 110,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.555 triliun.

Tapi pundi-pundi kekayaan Musk tak hanya berasal dari Tesla, melainkan juga SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa yang dimilikinya. Forbes memperkirakan saham Musk di SpaceX bernilai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 282 triliun.

Baca juga: Intip Kekayaan 7 Miliarder China Berusia di Bawah 40 Tahun

Pada Agustus 2020 lalu, valuasi SpaceX mencapai 46 miliar dollar AS atau sekitar Rp 676,2 triliun. Ini sekaligus membuat SpaceX menempati urutan ketiga dalam daftar startup terbesar di dunia bergelar unicorn, yakni perusahaan dengan nilai valuasi mencapai 1 miliar dollar AS.

2. Jeff Bezos

Bezos memegang 11,1 persen saham di Amazon, perusahaan dengan kapitalisasi pasar lebih dari 1,5 triliun dollar AS. Sepanjang tahun, saham Amazon telah naik 69 persen.

Pandemi membuat bisnis Amazon sebagai e-commerce mencapai kejayaannya, karena kebiasaan belanja masyarakat beralih ke online seiring dengan penutupan toko fisik saat akibat penerapan lockdown.

Berkat itu, Bezos menambah pundi-pundi kekayaannya sebesar 67,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 951 triliun di sepanjang tahun. Kini nilai kekayaan bersihnya telah mencapai 182,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.569 triliun.

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com