Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jurus Ampuh Melunasi Utang Sebelum Menggunung

Kompas.com - 19/12/2020, 12:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Hidup tanpa utang di zaman now rasanya sulit. Apa-apa serba mahal, sementara gaji atau penghasilan segini-gini saja. Kalaupun naik, masih kalah dari inflasi.

Ada yang bilang, kalau mau punya barang, memang harus berani utang. Contohnya membeli rumah, mobil, motor. Harga rumah misalnya, terus melambung setiap tahun.

Percuma menabung, hasilnya tetap tidak akan terkejar kenaikan harga rumah. Kalau ingin beli cash, tidak mungkin. Jadinya harus ambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pun membeli mobil atau motor.

Sebetulnya berutang boleh-boleh saja. Asalkan mampu membayar cicilannya sampai lunas. Tetapi ingat, jangan sampai menunggak. Kalau menunggak, utangmu bakal menumpuk dan makin besar. Apalagi yang punya utang lebih dari satu sumber.

Oleh karena itu, ikuti cara ampuh melunasi utang sebelum menumpuk berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. ‘Babat habis’ pengeluaran tidak penting

Kalau sudah tahu punya utang, jangan berniat belanja yang tidak penting atau yang sifatnya masih bisa ditunda. Kalau sudah terlanjut membuat rencana keuangan, segera revisi.

Pangkas habis pengeluaran-pengeluaran tidak penting. Utamakan kebutuhan prioritas, seperti bahan pangan, listrik, air, biaya sekolah anak, kuota internet, sewa rumah, dana darurat, serta membayar cicilan utang.

Misalnya punya utang dari pinjaman online sebesar Rp 1 juta. Ditambah bunga, jadi Rp 1,2 juta dalam waktu 6 bulan. Cicilan per bulan berarti Rp 200 ribu.

Jika kamu bayar Rp 300 ribu per bulan, maka hanya butuh waktu 4 bulan untuk melunasinya. Lebih cepat kan?

Tetapi risikonya, kamu harus berhemat mengurangi pengeluaran tidak penting atau tidak mendesak. Pasti bisa kok.

2. Masak makanan sendiri

Jajan makanan dan minuman adalah pengeluaran yang paling bikin boros keuangan. Memang tidak ada dalam rencana keuangan. Biasanya sifatnya dadakan. Misalnya lagi jalan ke mal, lapar, akhirnya jajan.

Kalau mau jalan keluar, lebih baik makan terlebih dahulu di rumah, sehingga tidak lapar mata buat jajan.

Atau ke kantor membawa bekal makan siang, hasil masakan sendiri. Masak makanan di rumah jauh lebih hemat dibanding beli di luar. Dengan uang Rp 20.000 misalnya, kamu bisa memasak sayur, ikan, tahu/tempe untuk makan pagi, siang, dan malam.

Sedangkan beli makanan jadi di luar, uang Rp 20.000 hanya untuk sekali makan. Uang dari penghematan tersebut, bisa buat bayar utang.

3. Tagih utang ke teman

Ada teman atau saudara pernah utang ke kamu? Jika selama ini belum pernah menagih, sekarang waktu yang tepat untuk menagihnya.

Katakan saja kamu sangat perlu uang tersebut untuk membayar utang. Memang kenyataannya demikian.

Piutang yang berhasil kamu tagih, bisa langsung kamu manfaatkan untuk membayar atau melunasi utang.

Coba sekarang ingat-ingat lagi, siapa yang pernah ngutang ke kamu? Buat daftarnya, lalu tagih satu per satu.

Baca Juga: Cara Membuat Kartu Kredit Online Buat Newbie Biar Disetujui

4. Pindah kos lebih murah

Jika kamu merasa sewa kos atau kontrakan kemahalan, dan ingin melunasi utang, sebaiknya pindah ke kos yang lebih murah. Misalnya dari yang tadinya Rp 1,2 juta per bulan menjadi yang Rp 800.000 sebulan saja.

Lumayan kan hemat Rp 400 ribu per bulan. Walaupun ada konsekuensi yang harus kamu tanggung, misal kamar mandi di luar, tidak ada wifi, AC, dan laundry.

Tak apa, toh kamu tetap bisa mandi, mencuci sendiri, ganti pakai kipas angin, dan gunakan kuota internet sendiri. Yang penting utangmu lunas, bisa hidup bebas tanpa beban.

5. Beralih gunakan sepeda ke kantor

Punya sepeda nganggur? Kenapa tidak dimanfaatkan. Naik sepeda, selain membuat badan lebih sehat, juga dapat menghemat pengeluaran.

Uang bensin yang sebelumnya bisa mencapai Rp 200 ribu per bulan, dengan naik sepeda, sama sekali tidak pakai ongkos. Uang penghematan dapat digunakan untuk melunasi utang.

6. Cari penghasilan tambahan

Mau cepat melunasi utang, jangan hanya mengandalkan gaji saja. Apalagi kalau gajinya pas-pasan. Jalan keluarnya adalah mencari penghasilan tambahan.

Tidak melulu harus bekerja menjadi freelancer atau driver ojek dan taksi online. Kamu juga bisa menghasilkan pundi-pundi uang dengan jualan online, seperti baju baru atau bekas, menyewakan motor atau mobilmu, dan lainnya.

Lakukan pekerjaan sampingan ini setelah pulang bekerja dan hari libur. Dengan demikian, tidak menganggu pekerjaan utamamu. Uang tambahan bisa kamu pakai seluruhnya untuk melunasi utang.

7. Investasikan uangmu

Selain itu, sisihkan uang atau gajimu untuk investasi. Contohnya di reksadana, peer to peer lending, atau instrumen lainnya.

Kamu bisa kok investasi jangka pendek, walaupun untuk mendapatkan imbal hasil maksimal, investasi jangka panjang lebih disarankan.

Taruh uang di reksadana pasar uang. Instrumen ini cocok untuk investasi kurang dari 1 tahun. Imbal hasilnya cukup lumayan dan bisa dicairkan sewaktu-waktu.

Pilih Cara yang Mana?

Punya utang memang sah-sah saja. Tetapi utang akan menjadi beban keuangan apabila tidak diangsur secara rutin, sehingga menunggak, kena denda, dan akhirnya utang menggunung.

Oleh karena itu, kalau kamu memiliki utang, segera ambil langkah-langkah di atas agar utang cepat lunas.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com