Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-China Berkolaborasi Dorong Pembangunan Pariwisata Dalam Negeri

Kompas.com - 19/12/2020, 15:18 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia bakal berkolaborasi dengan China dalam membangun sektor pariwisata dalam negeri di tengah pandemi.

Kerja sama itu dibahas dalam Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations. Acara tersebut sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Luhut mengatakan, pertemuan antar kedua negara merupakan bukti adanya keseriusan kerja sama antara Indonesia dan China untuk memulihkan perekonomian nasional, terutama pada sektor pariwisata.  

Baca juga: Dorong Wisata Papua, Garuda Indonesia Buka Rute Makassar-Manokwari-Sorong

“Indonesia dan China memiliki hubungan persahabatan yang baik. Akhirnya, kedua negara ini mampu menciptakan berbagai kolaborasi dan kerja sama di berbagai sektor. Salah satunya adalah untuk memulihkan perekonomian kita di bidang pariwisata,” ujar Luhut dalam keterangan resminya, Sabtu (19/12/2020).

Pemerintah saat ini memang tengah fokus dalam membangun lima destinasi pariwisata super prioritas, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang dalam kerangka pariwisata berkualitas.

Untuk mencapai konsep pariwisata yang berkualitas secara optimal, pembangunan 5 destinasi tersebut bakal melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya China, sebagai salah satu negara sahabat Indonesia.

Selain pariwisata, dalam pertemuan itu di bahas pula kerja sama yang mencakup investasi strategis, perdagangan, infrastruktur, dan kesehatan terkait pandemi Covid-19, yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian dan kualitas hidup masyarakat Indonesia pasca pandemi.

Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Zhang Xu mengapresiasi pemerintah Indonesia karena keterbukaannya untuk terus membangun kolaborasi demi memulihkan kondisi perekonomian di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, China dan Indonesia telah bersahabat dengan baik.

“Pihak kami sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi, mempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral kedua negara, terutama dalam mendukung pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com