Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pelabuhan Patimban, Megaproyek Jokowi Pesaing Tanjung Priok

Kompas.com - 20/12/2020, 20:24 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian perdana Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/12/2020).

"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, Pelabuhan Patimban hari ini saya nyatakan siap dan bisa digunakan," ujar Jokowi, dilansir dari Antara.

Presiden berharap keberadaan Pelabuhan Patimban akan berdampingan dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah padat dan menimbulkan kemacetan di ruas jalan Bekasi-Jakarta, Jakarta-Bekasi.

Menurut Jokowi, Pelabuhan Patimban memiliki lokasi strategis di antara Bandara Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Dia meyakini Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antarkawasan dan menopang percepatan ekspor.

Baca juga: Menhub Berharap Pelabuhan Patimban Bisa Tekan Biaya Logistik Nasional

Bisa dibilang, Pelabuhan Patimban adalah salah satu proyek yang sangat diprioritaskan Presiden Jokowi. Tak heran jika mantan Gubernur DKI Jakarta ini beberapa kali meminta para pembantunya mempercepat pembangunan pelabuhan tersebut.

Proyek ini menjadi bagian dari upaya menciptakan koridor ekonomi di kawasan pantai utara Jawa.

”Kita sudah beberapa kali menyampaikan bahwa pantai utara Jawa yang sudah tersambung jalan tol harus jadi superkoridor ekonomi karena fasilitas-fasilitas infrastruktur sudah relatif lebih siap sehingga setiap kawasan industri, kawasan pariwisata, dan sentra-sentra pertanian harus tersambung dengan jalan tol ini,” kata Jokowi saat ratas di Istana Bogor, 22 September 2020, seperti dikutip Harian Kompas.

Percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban diharapkan mendorong perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat. Pelabuhan ini diharapkan mendukung perekonomian regional dan nasional.

Baca juga: Daftar 7 Konglomerat Sawit Paling Tajir di Indonesia

Mengurangi peran Tanjung Priok

Pelabuhan Patimban sendiri dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan. Hal ini akan berdampak positif terhadap penurunan biaya logistik.

Saat ini, waktu tempuh dari kawasan industri di Jabar ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dapat mencapai empat hingga lima jam. Kepadatan lalu lintas menuju Pelabuhan Tanjung Priok memengaruhi waktu tempuh tersebut.

"Ketika Pelabuhan Patimban dan konektivitasnya melalui jalan tol telah selesai, waktu tempuhnya diperkirakan tinggal satu jam,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Sesuai dengan rencana, pembangunan tahap I Pelabuhan Patimban di Subang ditargetkan selesai pekan ketiga November 2020. Selanjutnya, pelabuhan akan beroperasi terbatas.

Baca juga: Pelabuhan Patimban Diresmikan Besok dengan Ekspor Perdana 140 Unit Mobil

Pelabuhan Patimban jadi salah satu proyek strategis nasional dengan investasi Rp 43,2 triliun di area seluas 369 hektar dan lahan cadangan 356 hektar.

Pembangunan tahap I menyedot anggaran Rp 14 triliun dari APBN dan pinjaman Japan International Cooperation Agency atau JICA.

Pada tahap I, pelabuhan secara fisik akan memiliki bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok.

Obyek fisik yang direncanakan siap operasi, antara lain, terminal peti kemas sepanjang 150 meter, lapangan peti kemas 35 hektar berkapasitas 250.000 kontainer berukuran 20 kaki, dan terminal untuk 218.000 unit kendaraan.

Baca juga: Pelabuhan Patimban Resmi Beroperasi, Jokowi Minta Semua Pihak Memaksimalkannya

Pelabuhan Patimban direncanakan terbangun secara menyeluruh tahun 2027. Berikuitnya, pada tahun 2027, total kapasitas kumulatif terminal peti kemas akan menjadi 7,5 juta TEUs.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.

“Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif,” kata dia. 

Dalam proses membangun Pelabuhan, dijelaskan Budi, selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban, pihaknya juga akan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Salah satunya dengan melakukan aksi sosial dan secara aktif memberikan pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, serta pemberian program keahlian bagi para nelayan sekitar.

Baca juga: Uji Coba Bongkar-Muat Pelabuhan Patimban Bakal Libatkan Toyota hingga Daihatsu

“Untuk para nelayan, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kapal-kapal yang disalurkan melalui koperasi,” ungkap dia. 

Ekspor mobil perdana

Dalam waktu bersamaan dengan kegiatan soft launching dan pengoperasian Patimban,  dilaksanakan ekspor perdana kendaraan dari berupa kendaraan mobil berjumlah 140 unit dengan menggunakan Kapal MV Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd dengan tujuan Brunei Darussalam.

Saat itu, Kapal MV Suzuka Express telah sandar di Pelabuhan Patimban yang dikawal langsung oleh 2 Kapal Patroli milik KPLP, yaitu KN Alugara dan KN Celurit saat masuk alur laut Pelabuhan Patimban.

Adapun MV Suzuka Express merupakan kapal berbendera Panama yang memiliki spesifikasi diantaranya berat GT. 43.810, length 180 m, beam 30 m, draught 7.7 m, dan memiliki speed (heading) 14.6 Knots.

Baca juga: Patimban Mulai Beroperasi Desember 2020, Menhub Ingin Ekspor yang Lebih Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com