Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Ayam Terus Naik, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 21/12/2020, 13:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Selain itu, produksi juga terpengaruh oleh kondisi cuaca yang ekstrem, hal itu menurut pernyataan para peternak di Blitar kepada Inti. Di sisi lain, harga bahan baku pakan juga trennya naik.

"Jadi harga naik karena adanya syok terhadap permintaan dan suplainya juga berkurang, enggak banyak pengurangannya memang, tapi tetap saja berkurang," jelas Inti.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Menteri Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, kenaikan harga telur ayam disebabkan berkurangnya pasokan di pasar.

"Menurut informasi dari peternak layer terdapat potensi penurunan pasokan," kata dia.

Ia mengatakan, penurunan pasokan tersebut, salah satunya merupakan imbas dari harga broiler yang sempat tinggi pada periode sebelumnya, yang mengakibatkan sebagian ayam layer beralih ikut memasok pasar broiler (diafkir/kapasitas ayam ras petelur berkurang), sehingga berdampak pada berkurangnya pasokan telur ayam ras saat ini.

Baca juga: Mulai Besok Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Rapid Test Antigen

Berkurangnya ayam petelur kemudian berdampak pada permintaan day old chicken layer (DOC) layer (ayam petelur) pada panen berikutnya, yang mengakibatkan naiknya harga DOC. Menurut laporan peternak, kata Wisnu, bahkan ada kenaikan yang mencapai 100 persen.

"Selain itu, kenaikan harga pakan akibat bahan baku asal impor yang mengalami kenaikan turut juga memperparah kondisi harga telur ayam ras saat ini," ujar Wisnu.

Adapun berdasarkan data PIHPS per Jumat (18/12/2020), harga telur di DKI Jakarta sebesar Rp 28.650 per kilogram, Aceh sebesar Rp 29.650 per kilogram, Kalimantan Tengah sebesar Rp 30.550 per kilogram.

Kemudian di Gorontalo sebesar Rp 31.300 per kilogram, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 31.550 per kilogram, bahkan di Papua sebesar Rp 42.100 per kilogram.

Baca juga: PT KAI Sediakan Layanan Rapid Test Antigen Seharga Rp 105.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com