Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Bepergian dengan Pesawat Terbang yang Kian Ribet dan Menjengkelkan

Kompas.com - 21/12/2020, 14:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KESULITAN besar yang sedang dihadapi oleh kita semua di tengah hiruk-pikuk Pandemi Covid-19 kelihatannya memerlukan pemikiran yang matang untuk dapat segera mengatasinya.

Penegakkan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan setidaknya memang telah menjadi salah satu faktor penyebab utama.

Bagi penerbangan domestik sebuah dilema dihadapi pengambil keputusan dalam hal ingin tetap berputarnya roda ekonomi dan juga tetap menjaga penyebaran Covid-19 antardaerah. Demikian pula antara keinginan untuk segera memulihkan kembali sektor wisata (setidaknya wisatawan lokal) dengan tetap memperhatikan prosedur keluar masuk antar daerah.

Untuk diketahui bahwa Indonesia sebenarnya memiliki keuntungan dalam pengelolaan perhubungan udara karena pasar penerbangan domestik yang dimilikinya cukup besar. Dalam hal ini tidak terasa terganggu sama sekali dengan tertutupnya perhubungan udara antarnegara yang banyak terkendala dengan mekanisme lockdown.

Baca juga: Sejumlah Negara Stop Penerbangan ke Inggris, Kemenlu: Pemerintah Belum Buka Pintu bagi WNA

Petang tadi, anak teman saya baru saja mendarat di Bandra Soekarno Hatta dari Bali menggunakan pesawat terbang dan landing pada pukul 15.30 WIB. Sebagai tanggung jawab sosial untuk menjaga keamanan diri sendiri dan keluarga, dia bersama beberapa temannya menjalani tes PCR dan ternyata menunggu hasilnya butuh waktu selama 4 jam.

Artinya dia baru bisa meninggalkan Bandara Soekarno Hatta lebih kurang pada pukul 19.30 WIB. Tidak begitu jelas berapa jam yang dibutuhkan sebelum berangkat dari Bali untuk prosedur tambahan selama Covid-19 di bandara keberangkatan.

Namun minimal pasti akan berlangsung tidak kurang dari 2 jam. Dengan itu maka kesimpulan sementara yang dapat diperoleh adalah untuk perjalanan menggunakan pesawat terbang yang hanya berlangsung kurang dari 2 jam ( Bali ke Jakarta), maka orang memerlukan waktu ekstra tidak kurang dari 6 jam hanya untuk di bandara saja.

Sebuah realita yang menegaskan bahwa tidak mungkin perkembangan wisata lokal dalam hal ini dengan tujuan Bali akan dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Sebuah iklan negatif bagi upaya memulihkan perhubungan udara domestik terutama di bidang pariwisata.

Perhubungan udara, bepergian menggunakan pesawat terbang yang sebelumnya dikenal sebagai moda angkutan yang paling aman, nyaman, dan cepat serta praktis kini tengah berada dalam kondisi parah.

Tidak hanya penerbangan dalam negeri, akan tetapi lebih parah lagi yang dialami pada rute penerbangan antarbangsa. Beberapa hari lalu beberapa negara yang sebelumnya sudah mulai melonggarkan jalur international flight ternyata mengumumkan lagi prosedur lockdown sehubungan dengan perkembangan buruk dari pandemi Covid-19 di negara masing-masing.

Di tengah bayang-bayang sudah akan diproduksi besar-besaran vaksin Covid-19, justru wabah yang menyerang di beberapa negara terdeteksi meningkat. Setiap negara dapat dimaklumi akan mengambil langkah pencegahan sendiri dalam hal melindungi warganya.

Pada titik inilah maka negosiasi untuk membuka perhubungan udara antarnegara menjadi sulit, karena permasalahan yang dihadapi satu negara dengan negara lainnya sangat berbeda.

Untuk penerbangan internasional beberapa negara sudah mengemukakan tentang berbagai gagasan yang dapat mempermudah perjalanan antarbangsa. Mempermudah dalam hal untuk dapat menyelenggarakan kembali hubungan udara antarnegara dengan jaminan tetap dapat membendung merebaknya Covid-19.

Baca juga: Garuda Indonesia Batalkan Penerbangan ke Jeddah

Sudah ada ide tentang dokumen perjalanan yang mencantumkan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak membawa virus Covid-19. Hal yang jelas terdengar cukup keras adalah sebuah persyaratan bahwa penumpang yang akan bepergian lintas negara adalah mereka yang telah di vaksin Covid-19 terlebih dahulu.

Sementara secara resmi WHO dan ICAO serta IATA belum mengumumkan Vaksin Covid-19 yang mana yang telah atau akan direkomendasikan atau ditetapkan sekaligus diberlakukan sebagai standar acuan internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com